Senin, 17 Juli 2017

# Pernikahan Muzamil Jadi Insfirasi Banyak Orang#

Bismillah


Pernikahan Muzamil yang digelar tanggal 7 juli 2017 itu ternyata banyak menyedot perhatian pengguna medsos. Awalnya saya biasa saja termasuk saat banyak media mengambil judul dengan bahasa " hari patah hati sedunia." Saya biasa saja menanggapinya, saya tahu itu hanya seru-seruan saja di medsos.


Ada beberapa postingan tentang itu yang menjadi perhatian saya. Isi dalam tulisan itu jujur bagus, ada nasihat di dalamnya. Menikah itu tidak semanis yang terlihat pada Muzamil Hasbalah, Menikah itu tidak bisa diburu-buru, menikah itu tidak bisa asal-asalan, ya kurang lebih begitulah pesan yang saya tangkap dari postingan itu, menikah itu perlu ilmu.


Namun ada sedikit yang membuat saya terganggu di akhir tulisan itu, tulisan itu diakhiri dengan menyebutkan beberapa imam ahli hadits yang tidak menikah. Bahasa yang di pakai untuk Imam tersebut rasa-rasanya kurang sopan jika di tuju kan kepada ahli ilmu seperti Beliau-Beliau.


Dalam tulisannya kata tidak menikah itu di tulis dengan kata " Menjomblo sampai akhir hidupnya". Kata-kata semacam itu menurut saya adalah bahasa anak zaman sekarang namun tidak sopan jika di tujukan kepada ahli ilmu. Jika ada kata lain yang lebih baik dari itu kenapa tidak kita gunakan. Kata menyendiri atau kata memilih hidup sendiri itu kan lebih baik daripada kata " menjomblo."


Hal lain yang kurang saya setujui adalah kalimat-kalimat yang dipakai seolah membolehkan hidup sendiri atau membujang. Diakhir paragraf disebutkan " apa salahnya hidup sendiri." Baik mungkin tidak ada salahnya dengan kata-kata itu menurut penulisnya, tapi bagaimana dengan pembaca mungkin saja pembaca jadi terinfirasi untuk hidup sendiri atau membujang karena mereka berpikir menikah itu menakutkan dan toh ada juga Imam hadits yang tidak menikah. Jadi dengan mengulas tentang Imam yang tidak menikah takutnya dijadikan hunjjah/ alasan untuk tidak menikah.


Memang ada beberapa Imam Hadits yang tidak menikah, namun Beliau-Beliau tidak menikah karena sibuk dengan ilmu, sibuk mendekatkan diri dengan Allah. Kalau kita?


Selain itu bukan kah agama kita juga menjelaskan tentang keharusan kita untuk menikah?. Ada banyak ayat yang menjelaskan tentang pernikahan bisa teman-teman lihat sendiri dalam al-qur'an, yaitu misal dalam Qs. Arrum ayat 21, Qs. An-nisa ayat:1,3,4, Qs. An-nur ayat 32, dan banyak ayat lainnya.


Ada juga Hadits Bukhari yang menyebutkan di dalamnya tentang kisah 3 orang pemuda yang berbincang, pemuda satu mengatakan aku akan shalat malam terus menerus, pemuda satu lagi mengatakan aku akan berpuasa sepanjang masa dan tidak akan berbuka, pemuda yang terakhir mengatakan aku menjauhi wanita dan aku tidak akan menikah. Rasulullah tahu akan hal itu, maka Rasulullah mendatangi para pemuda itu dan Beliau bersabda: " Demi Allah aku adalah orang yang paling taat kepada Allah dan paling bertaqwa kepada-Nya, akan tetapi aku berpuasa dan aku juga berbuka, mengerjakan sholat malam dan juga tidur, serta menikahi beberapa wanita, barang siapa benci kepada sunnahku maka dia bukan bagian dari umatku."


Hadits di atas merupakan salah satu petunjuk bahwa menikah adalah merupakan sunnah Rasulullah, tapi yang harus digaris bawahi bukan bebera isterinya ya teman-teman hehe....tapi anjuran untuk menikahnya yang kita perhatikan. Meskipun memilih beberapa isteri juga adalah sunnahnya namun kalau bisa adil silahkan baca Qs. An-nisa ayat 3 dan 4 biar lebih jelas.


Banyak juga keutamaan-keutamaan menikah yaitu dalam hadits Tirmidzi disebutkan orang yang menikah itu berhak ditolong kelak di akhirat. Menikah menjadi pintu rezeki, menyempurnakan separuh agama, menikah merupakan bagian dari ketaqwa'an, menghidupkan sunnah Nabi, Lebih banyak pahala misal yang tadinya bersentuhan dengan lawan jenis itu haram tapi kalau sudah menikah bersentuhan antara suami dan istri jadi halal bahkan bisa bernilai ibadah.


Menikah itu adalah sunnah dan banyak faedah di di dalamnya. Namun kita juga jangan terburu-terburu. Islam punya cara sendiri, Islam mengajarkan proses yang benar yaitu sebelum kita menikah kita dianjurkan memperhatikan 4 hal yaitu kecantikan/ ketampanan, Harta, keturunan dan Agama. Meskipun agama terletak di no 4 namun agama adalah yang utama diantara ke empat kriteria di atas.


Sebelum menikah pun kita harus memperhatikan tujuan kita menikah untuk apa?, jangan-jangan menikah gara-gara iri sama teman-teman yang sudah pada nikah, jangan-jangan menikah gara-gara bosan disebut "jomblo" , jangan-jangan menikah gara-gara sudah tidak betah di rumah, jangan-jangan menikah karena bosan sendiri dan banyak lagi alasan yang lain.


Jika demikian berarti nikahnya karena nafsu atau hanya sekedar ingin, bukan butuh. Ingin dan butuh itu jelas berbeda, disebutkan oleh salah satu pakar pra nikah " ingin itu hanya sebatas nafsu yang diibaratkan anak kecil yang minta jajan premen, anak itu minta karena ingin dan kalau tidak di kasih pun itu tidak berbahaya. Begitu pun dengan yang baru ingin nikah kalau sekiranya tidak nikah tidak membahayakannya maka sebaiknya ditunda dulu supaya lebih mateng tapi menikah pun tidak apa-apa. Berbeda jika nikah sudah jadi butuh, butuh itu diibaratkan kalau kita ingin kencing ya harus kencing kalau ditahan-tahan akan menimbulkan sakit dan berbahaya.


Tipe nikah yang butuh itu lah yang harus disegerakan, karena jika tidak hawatir akan jatuh pada dosa besar misal.


Hmm... ko jadi bahas tentang nikah yah hmm jadi begini lho teman-teman nikah itu sunnah tapi juga tidak bisa diburu-buru karena nikah itu bukan soal siapa cepat dia dapat karena memang nikah itu bukan balapan. Atau siapa cepat dia menang bukan juga karena nikah itu kembali lagi pada taqdir.


Diantara kita mungkin telah banyak menyaksikan ada yang muda cepat menikah, ada yang sudah berusia tapi belum nikah-nikah. Ada yang proses ta'aruf nya lama ada pula yang prosesnya berbelit, begitu lah taqdir kita hanya bertugas untuk ikhtiar, jika ikhtiat dan do'a sudah maksimal kita tinggal serahkan kepada Sang Pemilik Hati yaitu Allah.


Ketika Ada yang muda sudah menikah ya alhamdulillah tapi ketika ada yang sudah berusia belum menikah ya kita jangan mencaci karena kita tidak tahu apa-apa tentang mereka. Mungkin mereka sedang menanti, mungkin mereka sedang Allah uji dengan jalan itu atau mungkin ada alasan lain yang tentu saja tidak bisa di bagi dengan kita.


Alangkah baiknya jika kita saling mendo'akan yang terbaik bagi sesama. Bagi yang sudah menikah muda ya bersyukur dan semoga bisa menjadi jalan untuk lebih dekat dengan Allah. Bagi yang belum menikah dan belum juga dipertemukan dengan jodohnya semoga diberikan kesabaran dan itu semua menjadi jalan supaya bisa lebih mesra berdo'a pada Allah.


Jodoh itu tidak akan tertukar, jodoh itu pasti bertamu dan bertemu kalau pun tidak bertamu pasti akan bertemu, insyaallah bertemu pada waktu yang tepat.


Demikian tulisan yang entah nyambung entah tidak, mengalir begitu saja, saya selalu berharap ada ilmu yang bisa diambil dari tulisan saya.


Teruntuk teman dan sahabat-sahabat ku yang sudah menikah dan akan menikah di Bulan Syawal ini saya ucapkan barakallah semoga diberikan kelancaran untuk segala sesuatunya.aamiin.


#30Dwc_jilid7_Squad4
#Hari_ke12
#menulislah_dengan hati
#Ig: @nurie_nafilah
#fb: Lembayung senja
#blog: mutiarahikmahkita.blogspot.com
#Nurheti Nurie Nafilah
#Dalam_gores_malam
#Bogor_17_Juli2017





Tidak ada komentar:

Posting Komentar