Senin, 24 Juli 2017

#penyesalan Devia# Part 4

Sejak Rijal datang ke rumah Devia, namum tidak di dapatinya yang ada hanya rumah kosong. Rijal bukan tidak berusaha mencari namun pencariannya hanya sia-sia saja.


Rijal tiba-tiba mendapkan chat dari Whatshap dengan no yang tidak di kenalinya.


"Assalamu'alaikum, Bang, ini Devia, Devia minta maaf sama abang."
Rijal kaget saat membaca pesan di layar hp nya, Rijal tidak tahu apakah Rijal harus senang, marah atau bahkan Rijal harus senang. Rijal bingung saat itu, Rijal benar-benar tidak terkejut.


Rijal berusaha menenangkan diri kemudian membalas chat Devia.
"wa'alaikummussalam, De, kamu kemana saja, kenapa baru menghubungiku?."


Begitu pun dengan Devia, Devia pun bingung dengan dirinya, kenapa Dirinya tiba-tiba menghubungi orang yang telah Ia hindari, Devia tidak tahu harus menjelaskan apa. Devia hanya terdiam memandangi layar hp yang di pegangnya. Cukup lama Devia terdiam, Devia dikagetkan dengan bunyi hp nya, ternyata ada chat lagi dari Rijal.


"De, kenapa tidak membalas, abang tidak marah ko de, abang mengerti, pasti kamu punya alasan kenapa kamu menghilang dari ku."
Rijal kembali chat lagi Devia, Rijal berusaha untuk memahami atas apa yang terjadi. Rijal berusaha untuk memahami tindakan Devia yang memang mengejutkannya.


"Maaf Bang, Devia sangat minta maaf dengan apa yang Devia lakukan, Devia tidak bermaksaud untuk menyakiti atau membohongi Abang."
Devia kembali membalas chat dari Rijal.


Singkat cerita hubungan Devia dan Rijal membaik, dan terjadilah kesepakatan diantara keduanya untuk kembali menjalin silaturahim yang sempat tertunda. Maka Devia pun memberikan alamatnya yang baru pada Rijal.


Dari situlah tragedi di mulai, dimana Rijal yang berusaha kembali kepada Devia, namun saat Rijal datang. Devia malah kembali memilih untuk sembunyi. Devia sembunyi karena Devia tidak ingin mengecewakan Rijal. Devia merasa dirinya tidak pantas untuk Rijal.


Penyesalan Devia pun dimulai ketika itu juga, saat Devia mencoba menghindari Rijal saat Rijal datang ke tempat baru Devia, Saat Rijal menjadi buta karena kecelakaan di laut. Devia menyesal karena telah menyia-nyiakan kesetian Rijal.


Devia pun hidup dalam penyesalan.
"Andai aku dulu tidak pindah, andai aku dulu menjelaskan atas keadaanku yang sebenarnya pada Rijal, mungkin, sekarang aku sudah menikah dengan Rijal. Soal aku yang diponis tidak akan punya keturunan, itu bisa diatasi dengan mengadopsi anak. Andai aku jujur waktu itu, mungkin Rijal tidak perlu kembali ke rumahnya dan membawa kedua orangtuanya, dan Rijal pun tidak akan kehilangan mereka dan tidak akan lehilangan penglihatannya."


Devia tertegun, menyesali kebodohan yang Dia lakukan. Dengan kerendahan hati Rijal pun tidak mempermasalahkan semua itu. Rijal tetap melanjutkan niatnya untuk menikahi Devia. Devia terharu dan menerima Rijal.


Akhirnya Devia dan Rijal pun menikah. Mereka hidup bahagia dengan mengadopsi anak. Suatu hari Devia menceritakan penyesalan pada suaminya. Rijal begitu bijaksana dan mengatakan:"De, tidak perlu ada yang kita sesali, karena apa pun yang terjadi, kebaikan atau pun keburukan, jika hal itu bisa lebih mendekatkan kita pada Allah, maka itu adalah kebaikan. Inilah yang dinamakan taqdir De, bagaimana pun kita menghindar kita tetap akan didapatinya."


Panjang lebar Rijal, menjelaskan tentang makna kehidupan pada Devia. Devia pun terharu dengan kepribadian suaminya. Devia sangat merasa beruntung karena bisa bersatu dengan Rijal.
#selsai#


#30DWC_Jilid7_Squad4
#Harike_19
#menulislah_dengan hati
#Ig: @nurie_nafilah
#fb: Lembayung senja
#Nurheti Nurie Nafilah
#Bogor_24Juli2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar