Bismillah
Dari kawan jadi kawin ya begitulah pengakuan seorang sahabat pada saya saat beberapa hari yang lalu chat pada saya, mengobat rindu sekaligus memberitahukan kabar gembira tentang rencana pernikahannya.
persahabatan kami dimulai ketika kami sama-sama mengikuti diklat SSG(santri siap guna) di Daruttauhid Bandung pada tahun 2014 yang lalu tepatnya bulan Februari, pelatihan itu dilaksanakan dan berakhir pada bulan Juni.
Awal perkenalan saat kami ada dikelompok danru yang sama dan karena tinggi badan kita tidak terlalu beda jadi kita selalu bertemu dibarisan yang sama yaitu barisan paling belakang hehe... saat itu hari minggu dimana diklat SSG sudah selsai dan tentunya sudah sore kurang lebih waktu itu sudah pukul 19.00 dan saya waktu itu lagi kebingungan kalau pulang ke Garut tentu saja saya akan kemalaman di jalan eh tiba-tiba "teteh dari Garut" kata seorang akhwat, iya jawab saya ya sudah kita pulang bareng saja, tidak apa-apa kalau kemaleman nanti nginap saja dirumah saya, ujar akhwat itu dengan ramah, masih dalam kebingungan akhirnya saya terima tawarannya.
Dari sanalah awal persahabatan kita, setiap selsai diklat saya selalu pulang ke rumahnya dan menginap di rumahnya karena tidak ada pilihan lain, Dari rumah tmanku menuju rumahku masih sekitar satu jam lagi itu pun larut malam seperti itu tidak ada kendaraan menuju rumahku makanya dengan berat hati saya harus menginap di rumah tmn sekaligus sahabatku itu.
Takdir Allah selalu mempersatukan kita di diklat termasuk saat keberangkatan kita ke hutan, kita satu kelompok demikian juga saat kita pengabdian di masyarakat kita pun satu kelompok.
perjalanan kami dari Bandung menuju Garut yaitu rumah kami lumayan cukup melelahkan mungkin sekitar 5 jam karena macet kalau tidak macet sebenarnya 3 jam saja insyaallah sampai. Namun perjalanan panjang itu kami nikmati dengan penuh ksyukuran. Pelatihan atau diklat itu berlangsung selama 3 bulan dan dilaksanakan setiap hari Sabtu sore sampai hari minggu sore sekitar pukul 16.30. Kadang kami baru bisa pulang sekitar pukul 17.00 dan serunya tu di sini selama perjalanan pulang kami tak lepas dari sebuah cerita, entah itu cerita saat saat kita diklat, cerita ttg masalah2 pribadi termasuk masalah hati yang pasti seru banget lah.
Suatu hari saat pulang diklat seusai pelatihan PPGD latihan pertolongan pertama gawat darurat kalau tdk salah begitulah istilahnya. Dilapangan UPI kita latihan menjadi relawan ketika terjadi bencana, yang pasti seru banget. Pulang dari pelatihan itu hujan sangat deras dan hari semakin sore, kita pun harus segera pulang, peserta diklat yang lain ada yang pulang pake payung, pake matras ada pula yang pulang hujan-hujanan menikmati rahmat dari Allah lewat gemercik air hujan.
Kita pun memutuskan untuk pulang hujan-hujanan (ih kalau sama pasangan halal itu jd so sweet) hehe...ya kami pulang hujan-hujanan dari UPI menuju Daruttahiid dulu karena kami ada keperluan disana. Sebenarnya saya bawa payung hanya saja cuma satu dan kecil jd dari pada saya pake payung sendirian lebih baik kita rame-rame hujan-hujanan kan seru he...karena kami punya slogan " tiada kesetian tanpa kesetian" ya slogan itu sangat manjur sekali.
Singkat cerita kita memaksakan untuk pulang dengan keadaan basah kuyup karena kalau kita ganti baju dulu itu kelamaan takutnya keburu magrib, akhirnya kita naik angkot sampe terminal Cahem kemudian kami di Cahem sambil menunggu bis kami jln-jalan menikmati pemandangan pasar cahem.
Setelah ada Bis kami naik dan ya karena ngetem dan macet maka waktu Isa kami masih ada di Cahem dan akhirnya kami memutuskan untuk shalat di dalam Bis karena perjalan kami memenuhi syarat untuk mengkosor shalat ya jama qosor.
Biasanya kalau kami sempat kami sholat dulu di mesjid yang ada di terminal Cahem. Namun saat itu keadaan sangat tidak memungkinkan makanya kami sholat di perjalanan dan kami pun berpikir rumah kami masih jauh dan kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada kami beberapa menit yang akan datang ya makanya kami memilih untuk shalat di perjalanan.
Saat itu kami sangat was-was karena pengemudi Bis menjalankan mobilnya dengan ugal-ugalan alias super ngebut. Kami membaca do'a banyak-banyak karena takut terjadi sesuatu perasaan malam itu berbeda dari biasanya, meskipun pemandangan di dalam Bis selalu sama yaitu tdk ada didalamnya penumpang perempuan kecuali kami berdua. Ya mana ada perempuan malam-malam bepergian ah dasar kita. Kita bermodalkan bismillah dan laa haulaa walaa quwwata illaa billah ya itu menjadi keberanian kita.
Bukan apa-apa kenapa kami memaksakan diri untuk pulang padahal sudah larut malam karena esok harinya hari senin kami sama-sama punya tanggung jawab yaitu kami harus ngajar disekolah masing-masing. Kalau sekolah lagi libur kami lebih memilih untuk i'tikap di mesjid DT sambil mendengarkan kajian yang biasa diselenggarakan di mesjid DT, dan pagi pagi baru kami pulang.
Pokoknya kita benar-benar jadi Akhwat tangguh lah yah selama Diklat, hujan terik matahari, jungkir-jungkir, lawan arus disungai, pus-up,lari lari keliling lapangan UPI tiap pagi, jalan kaki dari DT menuju Pusdikjas Cimahi sekitar 5 jam kita jalan kaki, lalu jalan kaki ke hutan dengan membawa beban sekitar 25 kg perjalanan saat itu sekitar 7 jam kami nikmati bersama sekitar 200 peserta diklat.
Kami nikmati keindahan kebersamaan itu. Sampai pada suatu malam kita sampai dengan selamat dari bis yang ugal-ugalan itu kurang lebih kita sampai diterminal Garut jam 22.30.
Perempuan mana yang tidak takut tengah malam ada diterminal yang disana masih ada orang juga para lelaki yang tidak kenal jujur kita takut saat itu tp tiba2 pertolongan Allah itu datang. Allah turunkan hujan lebat saat itu sehingga kita merasa aman dalam langkah kita, setelah kita sampai di gang perumahan teman saya itu tiba-tiba hujan reda ,Allahhu Akbar itu jelas-jelas adalah pertolongan dari Allah supaya kita aman.
Selama diperjalan dan dirumah kita sering bertukar cerita termasuk soal hati ya temanku itu pernah bercerita tentang orang-orang yang pernah dekat dengannya ,pernah bercerita tentang teman satu organisasi yang super cuek dan super usil hingga bisa dikatakan mrk styp hari berantem dan saling ledek ya ledekan ala-ala orang yang berpendidikan hehe.
Teman ku itu super sibuk istilah kerennya dia lebih sering disebut wanita karir karena hari-harinya selalu sibuk dg banyak urusan tentunya urusan umat juga, dia aktip dibanyak organisasi salah satunya organisasi sholat centre, saya pun sempat satu pengalaman yaitu kita ikut di pesantren tahfidz yang sama bedanya dia pengurus dan saya hanya anggota hehe.
Beberapa bulan saya bergabung di PTQ alyumna bersama temanku itu hingga akhirnya sy memilih untuk hijrah ke bandung dan pertemuan kita terakhir adalah saat kita mnginap dimihrab cinta hehe dimana dimihrab itu kita seperti biasa bercerita ttg msa depan hehehe.
Tak disangka beberapa hari yang lalu tmn q itu chat saya bahwa dia sebentar lagi akan menikah , dan menikahnya itu dg orang yang sering ia ceritakan pada sy ,tmn sy bilang dia yang super cuek dan bla..bla...bla....diujung percakapan dia bilang "Dari kawan jadi kawin" dengan nada bahagia dia menceritakannya, meskipun lewat WA ya tapi saya bisa membayangkan mimik wajahnya saat dia bercerita, dia terkaget saat orang cuek orang yang katanya nyebelin eh tiba-tiba datang silaturahim ke rumahnya dengan memboyong Ibu Bapaknya dan yang sangat membuat sahabatku itu lebih kaget adalah ternyata kedatangannya itu adalah untuk melamarnya. Kaget campur bahagia sebenarnya hehe karena diam-diam sahabatku itu pun menyukai orang nyebelin itu tapi disimpannya rapat-rapat dalam hati hehe.
Cerita temanku itu seperti cerita dalam novel yang pernah ku baca yaitu dikhitbah sama orang yang dia sukai. Ternyata lebih indah lagi karena sahabat saya yang mengalami itu karena ternyata dalam sikap mrk yang sama-sama cuek dan suka saling usil itu keduanya menyimpan perasaan yang sama yang akhirnya Allah satukan mereka dalam ikatan halal.
#Barakallah buat sahabatku ,sahabat seperjuanganku saat diklat SSG, terimakasih sudah sudi menjadi temanku dan teman berbagi cerita semoga Allah berikan kelancaran sampai hari H...dan jangan lupa do'akan sahabatmu ini supaya segera menyusul he. Haha ya dari percakapan itulah saya merasa terinsfirasi untuk menulis hari ini,meskipun agak sedikit tidak nyambung hehehe....
mudah-mudahan ada hikmah yang bisa diambil dari
pengalaman yang saya ceritakan diatas hehe...
#Hari_ke 2
#30DWC_jilid7
#Squad_4
#7_juli_2017
#menulislah_dg_hati
#Nurheti_Nurie_Nafilah
#IG @nurie_nafilah
#fb Lembayung senja
#Tweeter @nurie_nafilah
#Telegram @Nurie17
#blog mutiarahikmahkita.bligspot.com
#2017_semangat berkarya
#menebar_hikmah_lewat_tulisan😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar