Sedari subuh di Asrama para musyrifah/pembimbing santri, terlihat begitu heboh, ada yang sibuk bolak-balik tidak jelas arah, ada yang sibuk nyetrika baju, ada yang sibuk merapikan jilbabnya, ada sibuk menata barang bawaannya, ada pula yang belum mandi hehe. Subuh yang ramai karena memang begitulah kalau kaum hawa akan bepergian, selalu riweuh hehe.
Memang, sesimple-simple nya kaum hawa, ketika bepergian tidak mungkin tidak membawa tas, minimal ada tas yang kaum hawa tenteng. Apalagi kalau menginap wah bisa-bisa dibawa semua barang-barang nya hehehe.
Kaum hawa subuh-subuh sudah sibuk bukan tanpa maksud dan tujuan. Kaum hawa pagi nya akan menghadiri walimatul ursy teman seperjuangan. Saya pun ikut-ikutan riweuh karena saya pun berencana akan menghadiri walimatul ursy teman kami itu.
Ketika pagi tiba, sekitar jam 6.30 kami pun berangkat dengan mengendarai mobil Pesantren. Perjalanan menuju tempat walimatul ursy sebenarnya tidak jauh-jauh amat, namun karena macet jadilah perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Pukul 8.30 barulah kami sampai ke daerah Darmaga yaitu tempat teman kami yang walumatul usrsy.
Sesampainya kami di tempat yang kami tuju, kami dengan seksama mengikuti prosesi walimatul ursy dari awal sampai akhir, dari mulai serah terima hingga syah pun di ucapkan.
Proses ijab qobul telah selsai, dan kami pun mencicipi hidangan yang tersedia. Seusai makan seperti biasa yang di lakukan keluarga pengantin dan kerabat-kerabatnya adalah melaksanakan fhoto bersama. Satu demi satu setelah mengucapkan selamat pada kedua mempelai, pamit dan sebagian beefhoto ria telebih dahilu dengan kedua mempelai.
Kami pun, setelah fhoto bersama pamit, dikarenakan kami harus pergi menuju kota Tasik malaya untuk menghadiri walimatul ursy teman kami juga yang akan dilaksanakan besok hari Minggu.
Kembali kami melakukan perjalanan dari Darmaga Bogor menuju Tasik. Perjalanan panjang yang melelahkan namun tetap kami nikmati. Di sela-sela perjalanan di Tol, sesekali macet, namun tidak begitu parah.
Singkat cerita kami sudah sampai di Bandung, Baru saja Kami keluar dari pintu Tol ci Leunyi, Ketika mobil kami berhenti karena macet tiba-tiba saja saat mobil kami akan melaju kembali ada pengendara motor yang menyilang ke arah kami. Bruuuk motor itu terjatuh tepat di depan mobil kami. Abang-abang pengendaranya marah, sambil mengangkat motornya dia menatap ke arah kami dan segera menepikan motornya, seakan mrmberi kode pada kami untuk bertanggung jawab.
Saat kejadian itu ada bapak-bapak yang menyapa dan menanyakan prihal yang telah terjadi, kami pun menjelaskan apa adanya. Bapak itu mengatakan:"sudahlah neng selsaikan saja secara kekeluargaan, minta maaf saja, karena kalau di bawa ke kantor Polisi ini bisa diperkarakan, di depan ada kantor polisi jadi lebih baik neng menepi ikuti abang itu."
Kami pun mengikuti saran Bapak itu, kami menepikan mobil kami menuju Abang-abang itu. Awalnya Abang itu marah-marah tidak menerima. Kami berusaha minta maaf, dan ketika Abang itu marah minta ganti rugi, kami selidik motornya, namun tidak ada lecet sedikit pun. Beruntung lah masih ada Bapak-Bapak tadi, Beliau ikut membantu menyelsaikan persoalan kami.
Ketika teman kami akan mengambil uang ganti rugi ke mobil, Bapak itu mengikuti, dan berkat:"neng kasih saja segitu, karena itu tidak ada keruksakan. Sebenarnya Bapak ini Polisi dan tahu kalau ini di bawa ke kantor Polisi, ini akan melalui proses dan biaya yang lumayan."
Kami pun mengerti dan mengikuti nasehat Bapak yang ternyata Polisi itu. Setelah kami menyerahkan sedikit uang ganti rugi dan minta maaf. Kami pun pamit dan tidak lupa berterimakasih pada Pak Polisi itu.
Kami pun melanjutkan perjalanan, sembari melihat-lihat Mesjid di sepanjang jalan.
(Bersambung)
#30DWC_Jilid7_Squad4
#Hari_ke17
#menulislah_dengan_hati
#Nurheti_Nurie_Nafilah
#Tasik_22_Juli2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar