Senin, 31 Juli 2017

#Lembut Sapamu#

Saat malam datang, engkau datang menemani sunyi, berikan suasana damai


Saat pagi datang, engkau menyapa penuh kelembutan menemani kilau embun yang masih bergelayut manja pada dedaunan


Saat matahari pancarkan sinarnya dengan gagahnya, engkau hadir berikan kesejukan
Deretan pepohonan yang tersentuh oleh mu bergerak dengan teratur berikan kesejukan pada alam sekitarnya


Dan bila malam datang, engkau hadir kembali memberikan nuansa tersendiri
Nuansa yang terkadang membuat sebagian para penghuni bumi ini bergegas menggunakan pakaian tebal


Tapi engkau tidak sunyi sendiri, waktu malam engkau di temani senda gurau serangga malam


Hadirmu, kami rasakan namun wujud mu tak kami temukan, ya engkau lah angin
Wahai angin, ingin aku bercerita tentang rasa padamu


Ketika rasaku tak bisa aku fahami maka aku ungkapkan lewat kata dan aku titipkan padamu


Wahai angin, ku titip cerita lewat semilirmu, dalam tenang aku nikmati sapa mu


Wahai angin, dengarkanlah bisikku, tentang rasa yang sempat mengisi ruang dalam dada ini


Wahai angin, bantulah aku mengurai kata hingga aku bisa bijak dalam berkata


Wahai angin, jangan biarkan aku terlena dengan buaimu


Wahai angin, tetaplah menghiasi di hari- hariku


Menjadi penyejuk di kala yang lain berlalu
Ah, memang kehadiranmu menjadi bagian dari kami


Jika kami pandai mensyukuri maka engkau adalah termasuk bagian indah hidup kami


Namun akan menakutkan jika tiba-tiba engkau berubah murka pada isi bumi
Sebab ulah manusia, yang membuatmu bisa berubah dan tentunya karena taqdir dari- Nya


Hadirmu, memang kadang membuat sebagian yang lain takut, ketika engkau mulai tidak bersahabat dengan alam
Ketika engkau menjadi saksi dari sederetan cerita bencana alam


Ketika engkau menjadi bagian dari aksi bencana itu, kami mengerti itu bukan hanya sekedar mau mu, namun itu karena ada ketetapan hakiki yang tak bisa kau pungkiri


Wahai angin, engkau pun kebahagiaan bagi sebagian yang lain


Ketika engkau datang dengan lembutnya menyapa dari teriknya matahari


Ya engakau lah angin, engkau bisa jadi kabar gembira dan bisa juga menjadi bencana


Engkau hanya mengikuti titah Sang Pencipta, dan itu lah bukti ketundukanmu pada Allah Pemilik alam semesta


Engkau tak pernah protes, ketika taqdirmu mengharuskanmu berhembus ke utara dan terhenti di selatan


Engkau tak pernah mengeluh, ketika setiap saat engkau harus terus menerus mengalun lembut menyibak dedaunan dan ranting-ranting


Engkau tak pernah bosan berikan kesejukan saat lelah mendera


Ya engkaulah bukti nyata, sebagai mahluq ciptaan_Nya yang selalu taat pada Penciptamu


Dari alam kita banyak belajar, dari air kita belajar krjernihan, kita belajar ketenangan dan ketulusan.


Dari api kita belajar kerja keras, dari angin kita belajar kesabaran dan kebijakan


Dari langit yang terbentang luas, kokoh tanpa tiang, kita belajar tawadhu, tak ada sedikitpun nampak kesombongan pada gagahnya langit


Dari bumi yang kita pijaki, kita belajar bijaksana, ketika orang-orang dengan kaki-kaki yang melangkah itu dengan seenaknya berpijak, namun bumi tetap memberikan haknya pada kita


Sudah seharusnya kita bersyukur, dengan segala karunia yang tercurah limpah kan kepada kita, nikmat nya siang dengan segala kesempurnaannya


Nikmatnya malam dengan segala keindahan yang tercipta di dalamnya,


Nikmatnya alam semesta dengan segala partikel-partikel yang sempurna, Allah ciptakan untuk melengkapi kebutuhan kita sebagai manusia, maka nikmat yang manakah yang kan kau dustakan

Minggu, 30 Juli 2017

#Al-qur'an itu Pencemburu#

Alqur-an itu pencemburu
Al-qur'an yang terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6.348 ayat dan berjumlah 604 halaman serta satu halaman terhitung  sebanyak 1.700 huruf. Jika kita membacanya satu huruf saja mendapatkan 10 pahala maka jika kita membaca satu halaman berarti 10x1.700= 17.000 pahala, terlebih jika kita mampu membaca satu juz satu hari berarti 17.000x20= 34.000.


Masyaallah kita dengan membaca satu juz al-qur'an bisa mendapatkan peluang pahala sebanyak 34.000.
Apalagi kalau kita mampu menghafal dan mengamalkannya, tentu pahala itu semakin berlipat-lipat. Tak ada yang tidak mungkin, kita pasti bisa menghafal al-qur'an, karena Allah pun menjanjikan bahwa al-qur'an itu mudah.


Menghafal al-qur'an pun bukan soal cepat atau lambat tapi soal hati. Menghapal al-qur'an itu harus dalam keadaan hati yang bersih karena al-qur'an tidak akan datang pada ahli maksiat.


Mungkin bisa saja menghafal dalam waktu yang relatif sebentar, namun itu dapat dipastikan akan cepat hilang pula. Al-qur'an itu semakin cepat dihafal maka akan semakin cepat dilupakan pula. Semakin lama al-qur'an di hafal maka justru al-qur'an itu justru akan semakin melekat di memori kita.


Ketika al-qur'an itu sering kita ulang-ulang maka akan semakin melekat. Ketika kita berpaling satu hari saja darinya maka al-qur'an itu tidak akan segan untuk berlari dari kita.
Al-qur'an itu pencemburu, tidak mau diduakan dengan yang lain. Saat kita lalai dengan hal lain maka perlahan al-qur'an beranjak pergi dari kita.


Sekalipun kita sudah menghafalnya dengan mutqin (kuat) dan sering mengulang-ngulang membacanya, namun ada saja beberapa kata yang terlupa dari nya.
Itu semua di sebabkan karena ada yang salah dengan hati kita, mungkin hati kita menjadi keras karena banyak tertawa, atau mungkin hati kita menjadi lemah karena perbuatan dosa. Hingga al-qur'an pun pergi dan meninggalkan kita.


Maka ketika kita mempunyai hafalan al-qur'an seberapa pun jumlah yang dihafal, hendaklah di jaganya baik-baik. Mengulang-ngulang atau muroja'ah itu adalah cara terbaik untuk menjaga hafalan. Muroja'ah itu bisa juga dengan membacanya ketika kita sholat.


Menghafal itu mungkin mudah karena yang lebih sulit itu adalah muroja'ah. Ketika muroja'ah pasti banyak cobaannya, mungkin males mengulang karena merasa sudah hafal, atau males muroja'ah karena ingin cepat-cepat menghafal ayat baru.
Namun sekali lagi menghafal itu bukan soal cepat tapi menghafal itu adalah kesabaran. Bukan soal cepat tapi menghafal itu soal keikhlasan.


Adakalanya satu waktu menghafal itu begitu mudah namun adakalanya di lain waktu menghafal itu begitu sulit, meskipun sudah berulang-ulang dihafal.
Keadaan semacam itu biasa, maka hendaklah kita bersabar. Terlebih saat ada hafalan yang terlupa, bersabarlah karena memang kehilangan hafalan itu lebih sakit daripada kehilangan mantan he.


Di sanalah perjuangan penghafal al-qur'an, kita di tuntut untuk belajar ikhlas dan bersabar. Maka jangan jauh-jauh engkau dari al-qur'an, jangan duakan dia dengan dunia karena dia tidak akan segan pergi darimu jika al-quran diduakan.


#30DWC_Jilid7_Squad4
#hari_ke25
#menulislah dengan hati
#Ig: @nurie_nafilah
#Fb: Lembayung senja
#pejuang30DWC

Sabtu, 29 Juli 2017

#Tanpamu Hidupku Hampa#puisi


Hari-hari yang aku lalui, selalu, selalu bersama mu, dalam diam, dalam ramai engkau selalu menjadi bagian dari aktipitasku


Setiap saat semua orang membutuhkanmu, kehadiranmu begitu berarti


Sejak aku bangun dari tidurku, yang aku cari adalah kamu, ya kamu


Sebelum aku beraktipitas pun yang aku sapa kamu terlebih dahulu


Aku berpapasan dengan terik matahari pun, yang aku cari adalah kamu


Saat aku sedikit emosi pun yang aku cari adalah kamu, aku biarkan kamu melerainya


Aku tanpamu hampa, bangun tidur, mau pergi, mau makan, sedang beraktipitas, mau tidur yang aku cari adalah kamu


Kamu ah aku tak kan bisa bertahan jika tanpa mu, bukan hanya aku tapi semu mahluq di bumi ini


Semua membutuhkan kehadiranmu, ya kamu, kamu adalah air yang dikenal sebagai sumber kehidupan

#Hidupku Hampa Tanpamu#


Air, kita semua sudah tahu tentunya betapa berartinya air bagi kehidupan kita, sehingga air disebut sebagai sumber kehidupan. Segala aktifitas yang kita jalani tidak pernah terlepas dari air.


Pantaslah air disebut-sebut sebagai sumber kehidupan di Bumi ini, karena ternyata tubuh kita pun hampir 70 % terdiri dari air. Bumi yang kita pijaki pun hampir 3/4 nya terdiri dari air alias lautan.


Dalam Al-qur'an  pun dijelaskan bahwa air merupakan sumber kehidupan, diantaranya tercantum dalam Qs.An-nahl  ayat 65, yang artinya: "Dan Allah menurunkan air (hujan) dari Langit dan dengan air itu dihidupkan-Nya Bumi yang tadinya mati.


Dalam Qs. Al-anbiya:30 disebutkan bahwa segala sesuatu dimyka bumi ini diciptakan dari air. Bisa juga teman-teman lihat dalam Qs. AL-furqon ayat 54.


Bisa kita saksikan dan kita rasakan sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari, betapa air itu merupakan kebutuhan pokok kita. Mulai dari tubuh kita, tubuh kita perharinya membutuhkan air kurang lebih sebanyak 2 liter. Jika tubuh kita kekurangan air maka akan mengalami dehidrasi, imun tubuh kita menjadi lemah sehingga akan mudah terkena penyakit terutama penyakit ginjal.


Sepertinya penjelasan di atas cukup jelas untuk membuktikan manfaat air yang tidak bisa terbantahkan.


Baik, setelah kita mengetahui berbagai macam manfaat dari air, sekarang mari kita cari tahu bagaimana cara memperlakukan air dengan baik dan benar. Diantara kita mungkin sudah tidak asing dengan ilmuan yang menghasilkan molekul-molekul air yang berbagai bentuk. Beliau bernama Dr. Masaru Emoto, ilmuan dari jepang ini menghasilkan penemuan bahwa air itu mampu mentransmisikan emosi yang kita miliki.


Disebutkan bahwa uji coba yang digunakan adalah dengan mengumpulkan sampel-sampel air dari berbagai sumber. Masing-masing air itu di simpan dalam sebuah wadah dan diberikan berbagai macam kata-kata.


Hasilnya setelah dibekukan maka air yang diberikan kata-kata positif menghasilkan molekul yang bagus atau partikel-partikel yang dibentuk menyerupai permata. Adapun yang diberikan kata-kata negatif maka setelah dbekukan hasilnya adalah partikel-partikel yang terbentuk jelek dan tidak teratur.


Itu semua membuktikan bahwa air pun adalah
Mahluq hidup, maka kita pun harus memperlakukan air dengan baik, juga terhadap setiap mahluq yang ada di muka bumi ini.


Ketika menggunakan air untuk kebaikan, maka air pun akan berbuat baik pada kita. Salah satu contoh ketika kita menggunakan air untuk berwudhu, jika kita benar-benar ikhlas dan berdo'a saat berwudhu maka air itu akan membersihkan dosa-dosa kita.


Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa  Utsman bin Affan Radialluhu anhu berkata: Bahwasannya Rasulullah telah bersabda: "Barang siapa berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya.(Hr. Muslim dalam kitab thoharoh).


Air juga mampu meredam emosi ketika kita dalam keadaan marah, jika kita sedang berdiri, maka duduklah, jika kita marah dalam keadaan duduk masih marah maka berbaringlah, dan jika dalam keadaan berbaring masih marah maka berwudhulah. Jika setelah berwudhu masih dalam keadaan marah, maka banyak-banyaklah istigfar.


Kenapa kita dianjurkan berwudhu saat dalam keadaan marah?
Karena syaitan kita ada dalam kekuasaan syaitan dan syaitan itu diciptakan dari api dan api hanya akan padam dengan air.


Hari-hariku selalu bersamamu, dalam diam ku, dalam ramai ku, hidupku tanpamu hampa, semua membutuhkanmu iyah kamu, kamu wahai air ku.

Kamis, 27 Juli 2017

#Abu Kucingku yang Unic#



Abu adalah seekor anak kucing, Abu punya 3 saudara, warnanya ada yang putih orange, ada yang belang hitam, ada yang warna orange dan Abu berwarna sedikit abu-abu makanya saya kasih nama kucing itu Abu.
Abu dan ketiga saudaranya saat itu sedang menyusu ke Induknya, Induknya terdiri dari paduan warna orange, putih dan hitam.


Saya suka gemes kalau lihat kucing, apa pun jenisnya saya suka semua jenis kucing. Saya iseng minta ke Ibu-ibu warung yang punya kucing-kucing lucu itu, saya di kasih tapi ditentuin, saya. di kasih kucing yang berwarna sedikit keabu-abuan. Awalnya saya mau minta yang orange karena kucingnya begitu lucu dan menggemaskan. Namun kata Ibu itu kucing-kucing yang lain sudah ada yang nandain termasuk anak kedua Ibu warung itu.


Akhirnya Abu saya ambil, tentunya saya minta izin pada Induknya, waktu itu saya berkata seperti ini pada induknya " Meng, maaf ya, saya ambil anak mu satu, ridha kan ya meng."
Induknya kala itu hanya menatapku pasrah dan sedikit kata yang di ungkapkannya yaitu" meong."


Kenapa saya harus izin terlebih dahulu pada Induknya untuk mengambil Abu?, karena memang seperti itu lah etikanya, Ibu saya yang pernah bilang kata Ibu ku:" Meskipun pada hewan kita tetap harus meminta izin jika mau mengambil haknya termasuk anaknya."
Itu ternyata memang benar, pernah kaka saya beberapa kali mengambil kucing dari rumah saudara, tapi tidak izin pada Induknya dan apa yang terjadi, kucing yang di bawa itu murung, sakit-sakitan dan akhirnya mati. Kejadian semacam itu bukan terjadi sekali atau dua kali tapi terjadi beberapa kali.


Abu saya ambil akhir tahun 2014, saya rawat Abu, saya ajak main Abu, pokoknya tiada hari tanpa Abu kucingku. Abu itu punya kebiasaan aneh lain dari kucing yang lainnya.
Kucing yang lain jika habis pup biasanya (baca:maaf) dijilatin kalau Abu, dia angkat ekornya yang panjang terus dia ngesot. Saya pun tertawa geli melihatnya, kenapa Abu ngesot seperti itu apakah dia jijik dengan bekas pup nya sendiri sehingga dia ngesot supaya bekas pup nya bersih di lapin ke pasir atau ke tanah.


Baru kali itu saja saya punya kucing bertingkah seperti itu. Tadinya mau di video tapi karena kejadiannya suka dadakan jadi belum sempat saya mengambil hp, Abu nya sudah selsai ngesot.


Kesukaan Abu adalah ikan pindang, kalau selain itu Abu tidak mau makan. Jajanan kesukaan Abu pilus garuda, snack jagung sama pangpang/snack yang gambarnya pokemon.
Setiap pagi, siang dan malam Abu pasti mengeong minta di beliin jajanan kesukaannya. Abu lari ke depan, sambil mengeong matanya menuju ke jajanan kesukaannya. Kalau belum di kasih Abu tidak akan berhenti mengeong dan akan terus mengejar-ngejar kemanapun saya pergi.


Tahun 2016 saya harus pergi meninggalkan Abu, sedih jelas karena saya sudah hampir satu tahun hidup dengan Abu. Berat rasanya untuk meninggalkan rumah, bukan karena apa-apa tapi saya tidak tega meninggalkan Abu.
Baru dua bulan saya meninggalkan Abu, saya sudah rindu, akhir nya saya pulang dulu, dan kalian tahu apa yang saya dapati ketika pulang?
Abu kucingku sedang duduk di dalam roda kaca depan warung yang tepat ada di depan rumahku. Ketika saya menyebrang jalan, Abu langsung menyapa dan lari mengejar saya ke rumah.


Abu seperti seorang anak kecil, dia minta oleh-oleh, dia mengeong-ngeong sambil mengendus-ngendus barang yang saya bawa.
Memang kebiasaan, sebelum saya pergi ke Bandung, kalai saya pulang ngajar, atau bepergian maka selain saya membawakan oleh-oleh buat ponakan saya, saya pun membelikan oleh-oleh buat kucingku. Oleh-oleh nya buat Abu paling ayam krispy sepotong atau sate usus.


Di Rumah saya paling cuma beberapa hari, saya pun kembali lagi ke Bandung. Selama 6 bulan saya di Bandung saya sudah tiga kali pulang dan bisa bermain dengan Abu.
Dari Bandung saya harus hijrah lagi menuju kota hujan yaitu kota Bogor. Di Bogor saya bertahan cukup lama untuk tidak pulang. Setelah 6 bulan di Bogor barulah saya pulang dulu ke Rumah, seperti biasa saya mendapati Abu duduk di roda kaca di warung depan rumah. Kali ini ada yang berbeda, sepertinya Abu sedikit lupa pada saya, mungkin karena cukup lama saya tidak pulang. Abu hanya menatapku ketika saya berkumpul dengan keluarga. Namun ada yang aneh ketika saya duduk memangku keponakan saya, Abu menatap tajam pada saya, Abu terlihat marah dan iri.


Saya ambil Abu dan menggendongnya, dan benar saja baru lah dia bersuara, dan kembali mengejar-ngejar saya.
Kepulangan saya kali ini pun sedikit mengejutkan, saya dapat laporan dari kaka dan Ibi saya, kalau Abu selama saya pergi jadi nakal, suka berantem sama kucing tetangga, suka pup sembarangan dan sering sakit.
Saya kaget, saya merasa bersalah, saya berpikir, mungkin Abu marah karena saya meninggalkannya. Anehnya selama saya di rumah Abu jarang keluar, tidak berantem dan tidak pup sembarangan.


Saya jadi benar-benar merasa bersalah, karena ketika saya ada di dekat Abu, Abu pun bisa di atur, bahkan yang tadinya tidak makan karena sakit tapi pas saya pulang, sayat rawat dan Abu pun sembuh dan mau makan lagi.
Ibu dan kakak saya pun terheran-heran karena baru pertama kali memiliki kucing super aneh seperti Abu. Kata Ibu semenjak saya di Bogor, Ibu lah yang jadi sasaran Abu, setiap pagi Abu selalu mengeong mengejar-ngejar Ibu untuk minta jajan. Saya pun hanya dua minggu di rumah menani Abu.


Saya pun kembali lagi ke Bogor, dan setelah tiga bulan di Bogor lalu pada bulan Maret saya pun kembali pulang. Namun ada yang aneh ketika saya pulang tidak saya temukan Abu di Roda kaca itu, tidak juga mengeong mengejar dan memburu oleh-oleh dari saya.
Lalu saya segera menjawaban pada Ibu dan Kakak saya. Kakak saya bilang Abu sudah mati dan saat itu jleb, rasanya saya ingin nangis.


Saya sedikit emosi, dan bertanya kenapa saya tidak diberitahu lewat sms atau tlp. Kakak saya terheran karena Kakak saya merasa telah memberikan kabar pada saya. Namun mungkin sms nya tidak sampai pada saya.
Kakak saya pun menceritakan prihal kematian Abu, Abu sejak saya kembali meninggalkan Abu, Abu kembali marah, dia kembali pup sembarangan, kembali sering berantem, dan sering sakit-sakitan lagi.


Terakhir Abu lari ke jalan raya, kemungkinan mengejar sesuatu, saat Abu mau menyebrang tiba-tiba ada mobil dan Abu tidak jadi menyebrang, tapi Abu mengeong keras dan lari entah kemana.


Dua hari setelah kejadian itu Abu menghilang, Abu tidak pulang ke Rumah. Keesokan hari nya sepupu saya menemukannya sudah jadi bangkai, terkulai lemas di atas pot bunga di belakang rumahnya.
Ya itulah akhir hidup Abu. Kata Kaka saya kemungkinan Abu Jantungan saat mau tertabrak. Memang Abu itu kucing yang suka kagetan kalau mendengar suara-suara yang keras.

Abu itu Kucing peranakan kucing kampung dan kucing Anggora. Dan Saya merasa bersalah karena Abu sudah saya ambil dari induknya tapu saya malah meninggalkannya pergi-pergi. Saya merasa bersalah karena Abu lah kucing pertama yang berani saya tinggalkan. Sepanjang sejarah hidup saya saat saya punya kucing saya tidak pernah meninggalkan jauh kucing-kucing saya.
Abu maaf kan Tuan mu ini😐


#30Dwc_jilid7_Squad4
#Hari_ke22
#Menulislah dengan hati
#ig: @nurie_nafilah
#fb: Lembayung Senja
#Nurheti Nurie Nafialh
#Bogor_26Juli2017

Rabu, 26 Juli 2017

#Mc Picisan#


#Mc Picisan#
Saya adalah kaum hawa yang terlahir di sebuah kota kecil di negara Indonesia ini. Saya lulus SMA menjadi pejabat alias pengangguran jawa barat, selama satu tahun saya bosan dengan hidup terkurung di rumah tanpa aroma kehidupan luar.


Terlebih saat itu usia ku baru 18 tahun, bisa anda bayangkan betapa membosankannya hidupku saat itu. Usia 18 an itu adalah masa-masa dimana anak-anak manusia baik kaum Adam maupun kaum Hawa sedang mengalami masa-masa transisi, perubahan dari remaja menuju dewasa.


Demikian juga dengan saya, saat itu saya mengalami masa itu, masa di mana merasa butuh teman, merasa ingin bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri, mulai merasa tidak enak dengan orang tua dan lain sebagainya. Saat-saat seperti itu mau tidak mau ternyata membuatku tertekan juga he. Tapi sudahlah itu kan masa lalu.


Setelah satu tahun saya menjadi "pejabat" akhirnya saya ditakdirkan untuk kuliah, meskipun jujur jurusan yang diambil tidak seiya sekata dengan hati waktu itu. Tapi lama-lama saya merasakan ada banyak manfaat karena mengambil jurusan PAI (Pendidikyan Agama Islam) itu.
Saya mengambil kelas karyawan supaya saya bisa mengajar di hari-hari yang lain.


Yang ingin saya ceritakan bukan tentang kuliah saya tapi pengalaman pertama saat saya menjadi Mc. Saat itu adalah Hari kelulusan anak-anak Tk, Anak-anak saat itu menggunakan baju khas yaitu baju bawahan berwarna hijau muda dan atasannya baju kemeja warna krem. Anak-anak berpakaian dengan rapi dan kemudian baju nya di rangkap dengan menggunakan baju wisuda.
Anak-anak terlihat ceria. Mereka duduk rapi ala anak-anak TK tentu tidak serapi anak-anak Mahasiswa he.
Mereka duduk di depan sebelah kanan saya, dan tepat di hadapan saya adalah wali dari anak-anak itu.


Saat itulah pengalaman pertamaku menjadi Mc, Saya buka acara seperti biasa dengan do'a tidak lupa sebelum memulai saya mengucapkan salam, acara- demi acara saya bacakan, di tengah- tengah acara saya juga sempat memberikan simulasi pada wali anak-anak dengan mengajak wali santri berdiri dan mengikuti gerakan tangan saya untuk latihan konsentrasi. Lama-lama acara begitu terasa membosankan dan akhirnya Kepala sekolah memintaku untuk bergeser dan Beliau lah yang melanjutkan jadi Mc tapi saya tetap ikut mendampingi di depan.


Pengalaman pertamaku itu membuatku malu tapi justru karena itu di dalam hati ini malah semakin membara, ada rasa ingin bisa berbicara di depan banyak orang.
Saya suka terkesima saat melihat orang-orang yang pandai berbicara, saya terkagum-kagum ketika orang mampu berbicara di depan banyak orang dan mampu menguasai audiens dengan baik.


Sementara saya ini adalah seorang pemalu, bahkan di kelas pun waktu sekolah hampir bisa dikatakan kalau saya tidak pernah mengacungkan tangan untuk bertanya. Bukan karena saya faham dengan materi tapi karena saya bingung mau menanyakan apa dan karena saya malu sehingga saya memilih untuk tetap diam.


Kekaguman saya pada orang-orang hebat yang bisa berbicara di depan banyak orang menjadi insfirasi untuk saya supaya bisa berbicara di depan umum.


Di sekolah tempat saya mengajar tiap satu semester ada pembagian raport dan acara akhir semester itu biasanya diadakan acara semacam perpisahan. Maka saya pun dengan modal nekad suka di jadikan Mc. Bukan karena saya bisa tapi karena tidak ada yang lain hehehehe. Jujur saat-saat seperti itu saya suka gugup dan bingung mau berkata-kata apa. Kringat dingin pun pernah bercucur bahkan sering sekali mendapingiku saat menjadi Mc.


Rasa takut, rasa malu, salah tingkah, bergetar saat bicara itu semua tidak menjadi penghalang bagi saya untuk terus mencoba berbicara di depan banyak orang. Tiap akhir semester yang awalnya saya hindari karena takut di suruh jadi Mc akhirnya saya nikmati dan saya justru senang jika disuruh jadi Mc.


Hampir tiap kali akhir semester saya menjadi Mc atau saya menjadi perwakilan dari sekolah untuk menyampaikan prakata saat perpisahan. Saya manfaatkan moment-moment semacam itu untuk mengasah kemampuan saya dalam berkomunikasi. Jika yang lain prakata itu hanya cukup 10 atau 15 menit, tapi jika saya yang menyampaikan bisa jadi 1 jam. Pernah saya minta maaf pada Kepala Sekolah karena tingkah saya itu, namun Kepala Sekolah malah mengatakan ini:


"Tidak apa-apa, anggap saja itu sebagai Stadium General." Ya Beliau bilang seperti itu.
Memang yang saya sampaikan pun saat perpisahan khusus Sekolah PAUD itu, materi nya tidak jauh-jauh dari dunia parenting. Karena dunia parenting itu unik dan menyenangkan makanya dulu saya rajin membaca buku-buku nya sehingga saya pun berani menyampaikan ilmu yang saya dapat kepada orang tua anak-anak PAUD.


Pernah juga saya jadi Mc di acara Gugus Paud yang pesertanya tentu saja pahlawan-pahlawan PAUD yaitu Ibu Guru PAUD, namun saat itu saya kurang menguasai peserta sehingga acara terkesan garing dan membosankan.
Saat ini saya sudah tidak lagi menjadi guru PAUD tapi saya masih tetap berkutik disekitar dunia anak.


Di sini pun saya demikian suka di jadikan sebagai Mc, bukan masalah saya bisa jadi Mc namun mungkin orang-orang di sini belum menampakan bakat-bakat terpendamnya he he.
Saya mau jadi Mc karena saya ingin belajar, karena saya tidak bisa berbicara di depan orang banyak, namun sekarang dengan seringnya saya jadi Mc, rasa gugup, bergetar, malu itu sudah bisa berkurang dan bisa di atasi meskipun memang belum sempurna.


Salah itu biasa, kenapa kita takut salah kalau untuk menuju sebuah perbaikan, tidak ada yang instan semua butuh proses, jadi akan saya nikmati saja semuanya. Salah-salah kata saat berbicara itu sering terjadi tapi ya begitu lah belajar.


Pertama jadi Mc di PAUD lah yang membuatku menjadi berani bicara di depan banyak orang, meskipun masih tetap banyak salah sampai sekarang tapi saya berusaha untuk tetap bicara di depan orang lain. Saya nikmati semua prosesnya.


Dengan pengalaman saya jadi Mc picisan itu, membuat saya semakin tertarik untuk mengikuti seminar-seminar. Bagi saya dengan mengikuti seminar-seminar itu melatih kita untuk memilih kata yang tepat, bagaimana belajar menguasai audiens, belajar bagaimana menghidupkan suasana supaya tidak membosankan.


Saya semakin tertarik untuk bisa bicara di depan orang lain, ketika saya bergabung dengan komunitas. Dalam kegiatan komunitas itu biasanya ada Mc handalan, ada pemateri-pemateri keren dan berkualitas. Nah itu semua menjadi motifasi saya untuk terus belajar.
Ada banyak komunitas-komunitas positif yang bermanfaat, saya pun pernah bergabung dengan komunitas SHC( sms hikmah comunity) pada tahun 2010 sd 2012 komunitas ini sempat buming di mana-mana sampai keluar jawa. Membernya sudah mencapai ribuan. 


Ada komunitas Tahajud call, Sholat centre, HLC( Hilal leader cimunity) sampai sekarang nih HLC masih rame di Bandung. HLC ini di bawah kepengurusan Pimpinan pesantren Al-Hilal yaitu pondok pesantren Yatim Bandung yang terdiri dari beberapa cabang dan bekerja sama dengan Penerbit Jabal. Komunitas ini seru banget pokoknya dan insayaallah bermanfaat untuk kita juga untuk umat.


Lantaran ikut komunitas-komunitas itulah saya pun di pertemukan dengan pembicara-pembica hebat. Saya pernah bertemu dengan Aagym yang akhirnya saya jadi santri di pesantrennya dengan ikut diklat SSG (Santri Siap Guna). Dengan Ippho Santoso yang terkenal dengan buku 7 keajaiban mencari rezeki, Kang Dewa Prayoga yang terkenal dengan ilmu marketingnya, Kang Ikhsanul kamil yang terkenal dengan pemateri pra nikah nya, Teh fufu isteri Kang Ikhsan. Ustadz Salim A fillah, Ust Abu bakar Ba'asir, Ust Hanan Attaqi yang terkenal dengan sebutan Ustadz Gaul, cocok buat anak-anak muda. Pimpinan TDA (Tangan di Atas). Ust Bobi yang terkenal dengan pelopor menghapal al-qur'an semudah tersenyum. Ust Abu Sangkan yang terkenal dengan buku Sholat Khusu. Banyak lainnya pemateri-pemateri keren yang pernah saya temui karena perantara kumunitas.


Intinya saya akan tetap berbicara, saya akan terus belajar, suatu saat saya akan menjadi pembicara yang baik, insyaallah.


#30DWC_Jilid7_Squad4
#Hari_ke 21
#menulislah dengan hati
#ig: @nurie_nafilah
#fb: Lembayung Senja
#Nurheti Nurie Nafilah
#Bogor_25_Juli2017

Selasa, 25 Juli 2017

#Menjaga Lisan#

Mulut mu harimau mu, kenapa seperti itu?
Ya karena jika kita tidak bisa menjaga lisan kita maka dengan mudah orang tersakiti


Ketika kita tidak bisa menjaga lisan kita, maka siap-siaplah engkau dihampiri penyesalan
Satu kata yang terlontar dari lisan kita, jika baik maka akan menebar kemanfaatan bagi orang banyak


Tapi ketika kata yang terlontar dari lisan kita adalah kejelekan, maka celakalah kita dan yang mengikuti kata kita


Hati-hati dengan lisan mu, karena engkau tidak akan mungkin menarik kembali ucapan yang terlanjur terlontar


Hati- hati dengan lisan mu, baiknya kau berkata-kata yang baik karena akan ada kemanfaatan bagi yang lain di dalamnya


Hati-hati dengan lisanmu, baiknya kau diam jika kau tidak mampu mengatakan hal-hal yang baik


Hati-hati dengan lisan mu, jika kau tak mampu menjaganya maka lisanmu akan menjadi boomerang bagi dirimu sendiri


Jika kau tak mampu berbuat baik pada saudaramu, maka cukuplah engkau menjaga lisan terhadapnya


#30DWC_Jilid7_Squad4
#hari_ke20
#menulislah_dengan hati
#Fb: Lembayung senja
Blog:mutiarahikmahkita.blogspot.com
#Nurheti_Nurie_Nafilah
#Bogor_25_Juli2017

Senin, 24 Juli 2017

#penyesalan Devia# Part 4

Sejak Rijal datang ke rumah Devia, namum tidak di dapatinya yang ada hanya rumah kosong. Rijal bukan tidak berusaha mencari namun pencariannya hanya sia-sia saja.


Rijal tiba-tiba mendapkan chat dari Whatshap dengan no yang tidak di kenalinya.


"Assalamu'alaikum, Bang, ini Devia, Devia minta maaf sama abang."
Rijal kaget saat membaca pesan di layar hp nya, Rijal tidak tahu apakah Rijal harus senang, marah atau bahkan Rijal harus senang. Rijal bingung saat itu, Rijal benar-benar tidak terkejut.


Rijal berusaha menenangkan diri kemudian membalas chat Devia.
"wa'alaikummussalam, De, kamu kemana saja, kenapa baru menghubungiku?."


Begitu pun dengan Devia, Devia pun bingung dengan dirinya, kenapa Dirinya tiba-tiba menghubungi orang yang telah Ia hindari, Devia tidak tahu harus menjelaskan apa. Devia hanya terdiam memandangi layar hp yang di pegangnya. Cukup lama Devia terdiam, Devia dikagetkan dengan bunyi hp nya, ternyata ada chat lagi dari Rijal.


"De, kenapa tidak membalas, abang tidak marah ko de, abang mengerti, pasti kamu punya alasan kenapa kamu menghilang dari ku."
Rijal kembali chat lagi Devia, Rijal berusaha untuk memahami atas apa yang terjadi. Rijal berusaha untuk memahami tindakan Devia yang memang mengejutkannya.


"Maaf Bang, Devia sangat minta maaf dengan apa yang Devia lakukan, Devia tidak bermaksaud untuk menyakiti atau membohongi Abang."
Devia kembali membalas chat dari Rijal.


Singkat cerita hubungan Devia dan Rijal membaik, dan terjadilah kesepakatan diantara keduanya untuk kembali menjalin silaturahim yang sempat tertunda. Maka Devia pun memberikan alamatnya yang baru pada Rijal.


Dari situlah tragedi di mulai, dimana Rijal yang berusaha kembali kepada Devia, namun saat Rijal datang. Devia malah kembali memilih untuk sembunyi. Devia sembunyi karena Devia tidak ingin mengecewakan Rijal. Devia merasa dirinya tidak pantas untuk Rijal.


Penyesalan Devia pun dimulai ketika itu juga, saat Devia mencoba menghindari Rijal saat Rijal datang ke tempat baru Devia, Saat Rijal menjadi buta karena kecelakaan di laut. Devia menyesal karena telah menyia-nyiakan kesetian Rijal.


Devia pun hidup dalam penyesalan.
"Andai aku dulu tidak pindah, andai aku dulu menjelaskan atas keadaanku yang sebenarnya pada Rijal, mungkin, sekarang aku sudah menikah dengan Rijal. Soal aku yang diponis tidak akan punya keturunan, itu bisa diatasi dengan mengadopsi anak. Andai aku jujur waktu itu, mungkin Rijal tidak perlu kembali ke rumahnya dan membawa kedua orangtuanya, dan Rijal pun tidak akan kehilangan mereka dan tidak akan lehilangan penglihatannya."


Devia tertegun, menyesali kebodohan yang Dia lakukan. Dengan kerendahan hati Rijal pun tidak mempermasalahkan semua itu. Rijal tetap melanjutkan niatnya untuk menikahi Devia. Devia terharu dan menerima Rijal.


Akhirnya Devia dan Rijal pun menikah. Mereka hidup bahagia dengan mengadopsi anak. Suatu hari Devia menceritakan penyesalan pada suaminya. Rijal begitu bijaksana dan mengatakan:"De, tidak perlu ada yang kita sesali, karena apa pun yang terjadi, kebaikan atau pun keburukan, jika hal itu bisa lebih mendekatkan kita pada Allah, maka itu adalah kebaikan. Inilah yang dinamakan taqdir De, bagaimana pun kita menghindar kita tetap akan didapatinya."


Panjang lebar Rijal, menjelaskan tentang makna kehidupan pada Devia. Devia pun terharu dengan kepribadian suaminya. Devia sangat merasa beruntung karena bisa bersatu dengan Rijal.
#selsai#


#30DWC_Jilid7_Squad4
#Harike_19
#menulislah_dengan hati
#Ig: @nurie_nafilah
#fb: Lembayung senja
#Nurheti Nurie Nafilah
#Bogor_24Juli2017

Minggu, 23 Juli 2017

#Perjalanan Bogor-Tasik# Part 2

Di perjalan akhirnya kami menemukan mesjid, kami pun memutuskan untuk sholat terlebih dahulu. Terlihat bangunan Mesjid yang begitu indah dan tepat di depan sebelah kanan mesjid ada rumah makan yang bernama "Sundanese & Arabic."


Rumah makan nya begitu indah, kami kira-kira jika dari bangunannya yang cantik, sepertinya menu nya mahal-mahal. Meskipun kami lapar, kami belum berani masuk rumah makan itu.


Sebagian dari kami sholat terlebih dahulu, seusai sholat kami mendapati teman kami yang lain tidak ada. Beberapa saat kemudian datang lah chat via Whatshap, ternyata yang chat adalah teman kami yang memberitahukan keberadaan mereka, ya ternyata mereka masuk ke rumah makan yang di depan mesjid itu.


Akhirnya kami pun mengikuti teman kami yang lain, dan saya tersenyum rernyata kita rasa lapar membuat kita semua masuk juga ke rumah makan yang kita kira mahal sebelumnya itu.


Kami pun masuk dan memesan menu yang tersedia, tidak di sangka ternyata menu nya ramah dengan dompet he... Selain harga menu nya yang ramah itu tempatnya pun bersih dan indah, di srkeliling tempat duduk nampak pemandangan-pemandangan yang cantik. Tahu kan kalau kaum hawa menemukan seseuatu yang indah, ah sudah lah tidak usah kami ceritakan apa yang kami lakukan setelah makan di rumah makan itu.


Selsai makan kami melanjutkan perjalan lagi, tak ada pemandangan yang begitu jelas di hadapan kami, karena sudah malam, yang nampak kilauan lampu kendaraan yang lalu lalang juga lampu-lampu rumah rumah yang berderet di sepanjang perjalanan. Alhamdulillah kami sampai di tempat tujuan tepat pukul 23.00.


Pagi-pagi kami menghadiri walimatul ursy teman kami, kami mengikuti prosesi pernikahan dari awal sampe akad dan ucapan syah terucap, setelah kami makan dan mengucapkan selamat kepada pengantin, kami pamit pulang karena perjalanan kami masih jauh.


Kami pulang menuju Bogor sekitar pukul 14.00. Pepohonan yang hijau, padi yang menghijau sejauh mata memandang. Tanaman padi itu nampak seperti lapangan bola yang luas dan menghijau. Pemandangan sepanjang perjalanan begitu indah dan memanjakan mata kami.


Singkat cerita kami sampai di Bogor pukul 1.30 dini hari. Setibanya kami di Pondok ternyata pagar di gembok, kami pun sempat kebingungan karena sudah hampir subuh, tapi badan kami butuh istirahat. Karena kami tidak mungkin masuk pondok, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di rumah teman kami yang dekat dari pondok.


Kami pun akhirnya tidur di rumah teman kami dan pagi-pagi kami kembali ke pondok.
#selsai.


note: Hikmah perjalan ku
-taatilah aturan yang ada, insyaallah kamu selamat.
-taatilah aturan meskipun adakalanya aturan itu perlu untuk di langgar di saat-saat tertentu
-Jangan menilai sesuatu dari luar
-Pandanglah sesuatu itu dengan bijak


#30DWC_Jilid7_Squad4
#Harike17
#menulislah dengan hati
#IG: @nurie_nafilah
#fb: Lembayung senja
#Nurheti Nurie Nafilah
#di edisi pagi
#Bogor_23Juli_2017





Sabtu, 22 Juli 2017

#Perjalanan Bogor-Tasik#Part 1

Sedari subuh di Asrama para musyrifah/pembimbing santri, terlihat begitu heboh, ada yang sibuk bolak-balik tidak jelas arah, ada yang sibuk nyetrika baju, ada yang sibuk merapikan jilbabnya, ada sibuk menata barang bawaannya, ada pula yang belum mandi hehe. Subuh yang ramai karena memang begitulah kalau kaum hawa akan bepergian, selalu riweuh hehe.


Memang, sesimple-simple nya kaum hawa, ketika bepergian tidak mungkin tidak membawa tas, minimal ada tas yang kaum hawa tenteng. Apalagi kalau menginap wah bisa-bisa dibawa semua barang-barang nya hehehe.


Kaum hawa subuh-subuh sudah sibuk bukan tanpa maksud dan tujuan. Kaum hawa pagi nya akan menghadiri walimatul ursy teman seperjuangan. Saya pun ikut-ikutan riweuh karena saya pun berencana akan menghadiri walimatul ursy teman kami itu.


Ketika pagi tiba, sekitar jam 6.30 kami pun berangkat dengan mengendarai mobil Pesantren. Perjalanan menuju tempat walimatul ursy sebenarnya tidak jauh-jauh amat, namun karena macet jadilah perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Pukul 8.30 barulah kami sampai ke daerah Darmaga yaitu tempat teman kami yang walumatul usrsy.


Sesampainya kami di tempat yang kami tuju, kami dengan seksama mengikuti prosesi walimatul ursy dari awal sampai akhir, dari mulai serah terima hingga syah pun di ucapkan.


Proses ijab qobul telah selsai, dan kami pun mencicipi hidangan yang tersedia. Seusai makan seperti biasa yang di lakukan keluarga pengantin dan kerabat-kerabatnya adalah melaksanakan fhoto bersama. Satu demi satu setelah mengucapkan selamat pada kedua mempelai, pamit dan sebagian beefhoto ria telebih dahilu dengan kedua mempelai.


Kami pun, setelah fhoto bersama pamit, dikarenakan kami harus pergi menuju kota Tasik malaya untuk menghadiri walimatul ursy teman kami juga yang akan dilaksanakan besok hari Minggu.


Kembali kami melakukan perjalanan dari Darmaga Bogor menuju Tasik. Perjalanan panjang yang melelahkan namun tetap kami nikmati. Di sela-sela perjalanan di Tol, sesekali macet, namun tidak begitu parah.


Singkat cerita kami sudah sampai di Bandung, Baru saja Kami keluar dari pintu Tol ci Leunyi, Ketika mobil kami berhenti karena macet tiba-tiba saja saat mobil kami akan melaju kembali ada pengendara motor yang menyilang ke arah kami. Bruuuk motor itu terjatuh tepat di depan mobil kami. Abang-abang pengendaranya marah, sambil mengangkat motornya dia menatap ke arah kami dan segera menepikan motornya, seakan mrmberi kode pada kami untuk bertanggung jawab.


Saat kejadian itu ada bapak-bapak yang menyapa dan menanyakan prihal yang telah terjadi, kami pun menjelaskan apa adanya. Bapak itu mengatakan:"sudahlah neng selsaikan saja secara kekeluargaan, minta maaf saja, karena kalau di bawa ke kantor Polisi ini bisa diperkarakan, di depan ada kantor polisi jadi lebih baik neng menepi ikuti abang itu."


Kami pun mengikuti saran Bapak itu, kami menepikan mobil kami menuju Abang-abang itu. Awalnya Abang itu marah-marah tidak menerima. Kami berusaha minta maaf, dan ketika Abang itu marah minta ganti rugi, kami selidik motornya, namun tidak ada lecet sedikit pun. Beruntung lah masih ada Bapak-Bapak tadi, Beliau ikut membantu menyelsaikan persoalan kami.


Ketika teman kami akan mengambil uang ganti rugi ke mobil, Bapak itu mengikuti, dan berkat:"neng kasih saja segitu, karena itu tidak ada keruksakan. Sebenarnya Bapak ini Polisi dan tahu kalau ini di bawa ke kantor Polisi, ini akan melalui proses dan biaya yang lumayan."


Kami pun mengerti dan mengikuti nasehat Bapak yang ternyata Polisi itu. Setelah kami menyerahkan sedikit uang ganti rugi dan minta maaf. Kami pun pamit dan tidak lupa berterimakasih pada Pak Polisi itu.


Kami pun melanjutkan perjalanan, sembari melihat-lihat Mesjid di sepanjang jalan.


(Bersambung)
#30DWC_Jilid7_Squad4
#Hari_ke17
#menulislah_dengan_hati
#Nurheti_Nurie_Nafilah
#Tasik_22_Juli2017

Jumat, 21 Juli 2017

#Penyesalan Devia# part 3

part 3
Devia mematung, tatapannya kosong, selang beberapa menit, Devia tak kuasa menahan tangis, Devia nangis penuh kepedihan, dadanya sesak, seakan udara yang berhamburan itu tidak berarti lagi.


Wajahnya yang tadinya dipertanyakan kenapa ada luka, kini tak jadi soal buat Devia. Bukan karena di pipi nya ada goresan Devia menangis, tapi karena di vonis tidak akan punya keturunan. Kata-kata itu lebih tajam daripada pisau.


Ibu nya beranjak dari duduk nya dan memeluk Devia yang lemas di depanya. " Nak, yang sabar kamu nak, ini adalah bagian dari taqdir yang harus kamu terima nak." Devia hanya terdiam dalam tatapan kosongnya.


Seminggu yang lalu Devia didatangi oleh pemuda yang sama sekali tidak Devia kenal, pemuda itu adalah pilihan murobinya. Ketika pemuda itu datang untuk nadzor/ melihat Devia, ternyata keduanya merasa cocok, begitu pun dengan kedua belah pihak keluarga, mereka merasa ada kenyamanan saat berkomunikasi, sehingga menyatakan keseriusannya.


Devia dan keluarganya menyetujui untuk melanjutkan ta'aruf dengan pemuda itu, karena pemuda itu bukan pemuda srmbarangan. Pemuda itu adalah pilihan murobinya, Devia dan keluarga pun percaya murobinya Devia tidak mungkin menyerahkan Devia pada orang yang salah.


Selang satu Bulan setelah pertemuan kedua belah pihak keluarga. Devia dinyatakan akan di lamar oleh pihak keluarga Rijal, ya pemuda yang ta'aruf dengan Devia itu bernama Rizal orang palembang.


Satu bulan itu terlalu lama bagi Devia dan Rijal jika untuk saling mengingat wajah masing-masing. Keduanya tidak memiliki Fhoto, sehingga dapat di pastikan ketika mereka bertemu mereka belum tentu dapat saling mengenal.
~~~~~~~~~~~
Kedatangan Rijal ke rumah Devia kali ini tidak membuahkan hasil, saat Rijal berkunjung ke rumah Devia, ternyata Devia tidak didapatinya, Devia pindah rumah. Devia mendesak Ibunya supaya tidak memberitahukan prihal Kepindahan rumah kepada Rijal, pun kepada murobinya.


Devia, baru menghubungi murobinya setelah sampai di rumah barunya. Murobinya pun terkejut, namun tidak banyak bertanya, karena murobinya memahami Devia. Biasanya banyak hal yang Devia ceritakan pada murobinya. Murobinya berusaha husnudzon pada Devia, "hmm...mungkin Devia sedang ada permasalahan yang tidak ingin dia bagi pada ku, makanya Dia pindah begitu saja tanpa pamit langsung padaku." Ucap murobinya Devia saat berakhir percakapannya dengan Devia di tlp.


Kecelakaan yang menimpa Devia belum sampai kepada murobinya karena rumahnya cukup jauh dan keluarga Devia pun sengaja tidak memberitahukan, karena Devia sendiri yang melarangnya.


Tidak heran ketika Rijal datang kerumah lama Devia karena memang tidak ada berita apapun sampai kepada Rijal prihal kepindahan keluarga Devia.


(Bersambung)


#30DWC_Jilid7_Squad4
#hari_ke16
#menulislah_dengan_hati
#Ig: @nurie_nafilah
#fb:,Lembatung senja
#Nurheti_ Nurie_ Nafilah
#Bogor_21_Juni_2017



Kamis, 20 Juli 2017

#Penyesalan Devia# part 2

Part 2


Pada suatu hari di pagi yang begitu cerah Devia pamit kepada Ibu tercintanya, "Bu, Devia mau pergi mengunjungi teman ya bu. Kemungkinan Devia pulang larut malam karena tempat nya lumayan jauh Bu." Sambil mencium punggung tangan ibunya.


"Nak kalau tempatnya memang jauh, alangkah lebih baik jika kamu menginap saja di rumah teman mu itu" ucap ibu nya penuh rasa kehawatiran.




"Assalamu'alaikum Bu, hmm insyaAllah ya Bu akan Devia pertimbangkan saran Ibu." Ucap Devia sembari beranjak menuju motornya. Sambil menghidupkan motornya Devia berdo'a "Bismillahi tawakaltu alallahi Laa haulaa walaa quwwata illa billah." Pelan-pelan Devia mulai melaju dan mulai menjauh dari pekarangan rumahnya.


Sesampainya Devia di rumah temannya, banyak cerita yang Devia bagi dengan temannya, pun dengan temannya sama-sama mereka berbagi banyak hal. Tanpa disadari ternyata hari sudah mulai gelap, Usai Sholat magrib Devia pamit memaksakan diri untuk pulang. Tapi temannya tidak tega melihat Devia pulang malam, temannya berusaha mencegahnya. " Dev, besok saja pulangnya, menginap saja lah di sini, lihat hujannya begitu deras Dev.


" Devia menolak dengan halus" Ah kamu Sis, dulu memang aku sering nginap di rumah mu, tapi sekarang mana bisa, kamu sudah bersuami Siska, aku tidak mau lah jadi nyamuk di rumah mu ini." Ujar Devia sambil menegaskan status Siska sambil mengeluarkan tawa khasnya.


Setelah pamit Devia segera bergegas, menggunakan jas hujan yang selalu di bawanya. Devia menyalakan motor scupy kesayanggannya diderasnya hujan malam itu.
Devia sedikit ngebut karena takut kemalaman di jalan. Meskipun ngebut tapi Devia tetap berhati-hati, tetap berusaha menjaga keseimbangan.


Di tengah perjalan Devia beristigfar, " Astagfirullah, kenapa dengan motor ini kenapa tiba-tiba aku tidak bisa mengendalikannya." Devia berusaha mengendalikan motor yang dipakainya, Devia mulai panik ketika di depan nya terlihat ada anak kecil yang akan menyebrang, di tengah kepanikannya Devia sempat-sempatnya berpikiran aneh, "anak siapa pula dijalanan sepi seperti ini main di jalan sendirian." Ucap Devia penuh keheranan.
Bersyukur Devia bisa menghindarkan motor dari anak itu, tapi Devia masih penasaran, sehingga saat motor nya yang mulai hilang keseimbangan karena remnya blong, Devia menyempatkan diri menengok ke belakang, Devia terkejut karena anak yang tadi Devia lihat sudah raib. " Astagfirullah, kemana anak itu" Devia merinding, Devia lupa kalau rem nya blong dan Braaaaak Devia menabrak pohon yang ada di pinggiran jalan dan Devia mental jauh. Tubuh Devia terpelanting mendarat di pohon berikutnya.


Devia hilang kesadaran hampir seharian, saat Devia remang-remang sadar dari pingsannya, Devia menatap ke arah kanannya, nampak sesosok wanita berwajah teduh namun saat itu terlihat begitu sendu, Bu, ya yang di hadapan Devia adalah Ibunya. "Sudah lah nak jangan bicara dulu dan jangan banyak bergerak."lirih Ibunya penuh kesenduan.


Beberapa hari kemudian Devia dinyatakan boleh pulang dari rumah sakit. Tanpa penjelasan apa-apa Devia manut saja dibawa pulang Ibuya. Pada keesokan harinya Devia menanyakan prihal kejadian yang menimpa dirinya pada Ibunya, "Bu, hmm sebenarnya kenapa saya kemarin sampai di rawat beberapa hari di Rumah sakit dan kenapa dengan wajah saya kenapa saya tidak mengenali diri saya sendiri?" tanya Devia dengan penuh rasa penasaran.




Ibu Devia, menghelakan nafas dan memberanikan diri untuk bercerita, "Nak, segala sesuatu itu sudah di atur sama Allah, jadi apa pun yang terjadi pada mu saat itu maka kamu harus ridha." Nasihat Ibunya pada Devia.


Devia semakin penasan. "Baik Bu ceritakan pada Devia Bu." pinta Devia dengan nada sedikit memaksa.


"Baik, akan Ibu ceritakan namun sebelum selsai Ibu cerita kamu jangan memotong pembicaraan Ibu dan kamu harus banyak-banyak bersabar. Dev kamu kecelakaan, sebenarnya, kecelakaan itu tidak begitu parah hanya saja tubuh mu di perkirakan terpelanting menubruk pohon dengan sangat keras. Sehingga menyebabkan rahim mu terluka nak, dan..." Ibu nya bercerita panjang lebar dan tidak kuasa menahan air mata.


"Apa Bu, dan Apa?, Devia penasaran, ayo Bu kenapa katakan saja pada Devia." Devia memelas pada Ibunya.


"Nak, rahim mu luka, maka tidak ada jalan lain kecuali rahim kamu harus di angkat...dan kamu divonis tidak akan punya keturunan." Lirih Ibu nya sambil terisak menangis. Wanita mana yang tidak bersedih saat dirinya divonis tidak akan punya keturunan, Devia terdiam dan berusaha untuk bersabar. "menjadi seorang Ibu adalah mimpi semua wanita, namun apalah daya kita hanya manusia biasa." Ucap Devia. Ibu nya memeluk Devia sangat erat dan berkata" Iya nak, Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita, sabar ya nak." Lirih Ibu Devia.


Bersambung.


#30DWC_Jilid7_Squad4
#hari_ke15
#menulislah_dengan _hati
#IG: @nurie_nafilah
#fb: Lembayung senja
#Nurheti Nurie Nafilah
#Bogor_20Juli_2017










Rabu, 19 Juli 2017

#Penyesalan Devia#


Devia dan Rijal sedang bertukar kabar tapi saat itu tiba-tiba hp Rijal mati dan tidak tersambung. Tidak lama kemudian Rijal ingin memberikan kejutan Ia datang ke tempat Devia calon tunangan Rijal. Rijal tepat berada di sebrang jalan depan Devia. Terlihat dari kejauhan tas dan barang bawaan Rijal dan Devia mengenali Rijal.


Devia sangat senang dan ingin sekali menyapanya, Devia mendekat ke arah Rijal. Dari belakang Devia terus berjalan dan setelah dekat, Devia bermaksud mau fhoto barang-barang Rijal dan berniat mengirim fhoto itu via Whatshap, mengatakan "aku dekat, aku tahu kamu ada di tempatku."


Tapi entah kenapa diurungkannya niatnya sebelum Rijal mengetahui keberadaan Devia. Devia memilih untuk berbalik kembali menuju teman-temannya. Ada tiga orang bersamanya, yang satu izin untuk pergi duluan. Kini Devia bersama kedua temannya itu berjalan menjauh dari Rijal.


Devia merasa keberadaannya diketahui oleh Rijal. Rijal berjalan di belakang bersama teman nya. Devia dan kedua temannya yang sedang berjalan sangat takut sehingga Devia sangat berhati-hati dan tidak berani menengok ke belakang. Bahkan saat tas Devia jatuh, Devia mengambilnya dengan cara jalan mundur supaya tidak ketahuan.


Rijal pun curiga dan terdengar percakapan Rijal dan Liana teman terbaiknya itu berkata " tapi ini penuh, mungkin dia ada di sekitar sini." Rijal itu menggunakan GPS untuk menemukan keberadaan Devia.


Berjalan terus Devia itu tanpa menoleh ke belakang, entah apa yang dirasakannya, yang pasti dia takut posisinya diketahui sama Rijal. Berjalan terus berjalan keduanya dengan aktivitas masing-masing. Devia yang puta-pura so asyik ngobrol dengan kedua temannya. Dan Rijal bekerja keras meyakinkan Liana kalau Devia yang dicarinya posisinya begitu dekat, dengan menunjukan ponsel pada temannya.


Akhirnya meskipun Devia dan Rijal berjalan di jalan yang sama dan punya tujuan yang sama. Namun Devia memilih jalan lain untuk menuju tempat itu. Sementara Rijal, Ia segera berbelok penuh kecewa karena apa yang Ia cari tidak didapatinya. Rijal berbelok menuju tempat pesta pernikahan yang di dalamnya ada bazar, tempat itu sangat ramai dan melibatkan banyak orang.


Devia pun berharap bisa bertemu di tempat bazar itu, karena Devia yakin pasti Rijal ada di tempat itu. Namun Devia lagi-lagi mengurungkan niatnya.


Suatu hari, Rijal datang mencari-cari dengan menggunakan alat pelacak. Rijal yakin ada rumah yang di huni Devia di sekitar tempat itu. Dari luar terdengar perbincangan yang mengatakan " posisinya ada di sekitar sini, alat ini menunjukan keberadaannya."


Devia di dalam rumah kebingungan antara ingin mengatakan keberadaannya pada Rijal dan juga keinginan untuk terus bersembunyi. Devia dalam hati nya ada perasaan takut Rijal itu tidak bisa menerima keberadaannya. Sehingga Devia itu memilih untuk tetap bersembunyi.


Hampir ketahuan keberadaan Devia tapi Devia berusaha mengelaknya. Liana mengingatkan Rijal dan berkata" sudahlah mungkin Devia tidak di sini, lebih baik ayo kita sholat, daripada ketinggalan jama'ah, lebih baik kita mencarinya lagi nanti" Rijal pun mengikuti saran temannya.


Selang beberapa tahun Rijal datang lagi ke tempat Devia, Rijal datang dengan tampilan yang berbeda. Dia datang sebagai penjual barang-barang tradisional. Kaka Devia merasa iba pada Rijal dan ingin mengambil fhotonya dan dishare. Devia mematung di depan pintu tapi Dia tidak mampu berkata apa-apa tapi hati nya menjerit "ini aku, masihkah kau ingat aku?."


Devia mematung sembari menyidik wajah laki-laki di hadapannya yang terlihat ada yang berubah, mata sebelah kirinya buta. Rijal menatap Devia. Rijal sadari di depannya itu adalah Devia yang selama ini Ia cari, namun kali ini Rijal memilih untuk diam.


Ternyata ada kejadian pahit saat Rijal ingin kembali mencari Devia, Rijal membawa keluarganya. Ada kejadian dahsyat di lautan saat ia menyebrang, Ayah dan Ibu nya serta dua saudaranya meninggal, kini tinggalah Rijal seorang diri dengan mata yang cedera. Rijal saat itu diselamatkan oleh seorang perempuan yang kini telah menjadi temannya. Teman yang selama ini setia menemani Rijal mencari Devia, Dia lah Liana.


Rijal buta entah karena digigit ular atau tersengat racun gurita dilautan saat itu. Meskipun Rijal itu buta, Rijal tetap gagah dan rupawan. Bersambung.


#30DWC_Jilid7_Squad_4
#Hari_ke14
#IG: @nurie_nafilah
#fb: Lembayung senja
#Nurheti Nurie Nafilah
#Menulislah_dengan_hati
#Bogor_19Juli_2017

Selasa, 18 Juli 2017

#Teguran Allah Yang Unik#

Bismillah


Suatu hari saya pergi ke Kampus, seperti biasanya setelah saya memanjakan mata di sepanjang perjalanan saya
, saya pun turun dari mobil di perempatan dekat gang perumahan menuju kampus saya. Banyak jalan dan gang untuk menuju kampus saya. Kampusku terletak di tengah pemukiman warga.


Melewati gang-gang kecil di sekitar kampus itu lah biasa nya ku pijakkan kaki ini untuk menuju kampus saya. Sebenarnya ada jalan depan yang lebih luas yang langsung menuju parkiran kampus, namun menurut saya itu terlalu jauh jadi saya lebih memilih jalan pintas lewat gang-gang dipemukiman itu.


Pernah demi memburu ujian, karena takut terlambat kita lewat jalan belakang, maksudnya biar cepat sampai namun karena jalan yang kita lalui adalah jalan sawah jadi justru memperlambat. Saya malah repot karena jalan harus hati-hati di deretan pesawahan yang menghijau kala itu, aku harus melompati parit yang lumayan lebar dan jelas itu menyusahkan saya sebagai perempuan. Itu menjadi pengalaman pertama dan terakhir saya lewat jalan sawah.


Suatu ketika saya pun terburu-buru menuju kampus, saya mulai melangkahkan kaki, melewati rumah demi rumah di gang itu. Di pikir itu gang yang biasa saya lewati namun ternyata mentok disana tidak ada jalan lain ya saya nyasar saya masuk gang yang salah.


Astagfirullah, saat itu saya beristigfar banyak-banyak karena meskipun gang yang setiap hari saya lewati berbeda tapi tidak pernah sampai masuk gang buntu. Itu kali pertama saya masuk gang buntu. Maka dari itu saya beristigfar karena itu semua pasti ada hubungannya dengan dosa yang saya perbuat. Sejak saat itu akhirnya saya hapalkan tanda gang yang biasa saya lewati dan sejak saat itu hanya ada tiga gang yang saya lalui, yaitu gang yang paling dekat menuju kampus saat berangkat dan gang yang paling dekat dari kampus untuk menuju pulang dan yang ketiga adalah gang yang tengah.


Lalu ketika saya pulang dari rumah teman, saya pun pernah nyasar beberapa kali ke tempat yang justru semakin menjauh dari rumah teman saya. Saya hanya muter-muter di komplek tempat rumah saya tinggal. Memang saya bukan orang yang pandai menghapal jalan terlebih ketika masuk gang-gang perumahan seperti komplek. Tentu saja itu terjadi bukan sekedar karena saya lupa jalan namun juga karena dosa.


Pada suatu hari juga saya pernah di tegur sama Allah lewat putus nya sandal saya dikeramaian. Saat itu antara malu dan lucu jika saya ingat. Tapi pertolongan Allah selalu datang tepat waktu meskipun hambanya sering berbuat dosa.


Kenapa saya katakan setiap kejadian yang terjadi itu ada hubungannya dengan dosa karena perbuatan yang kita lakukan baik dan buruk itu akan kembali kepada pelakunya alias diri kita sendiri.


Mari kita renungkan penggalan Qs. AL-Isra ayat 7, yang artinya: " Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, (maka kejahatan) itu untuk dirimu sendiri."


Dari arti ayat di atas jelas sekali apa pun yang kita lakukan akan kembali pada pelakunya. Sering guru kita mengatakan : " jika kalian sering berbuat kejahatan/kekejian maka kalian sedang memasang ranjau yang akan kalian injak sendiri suatu hari nanti." Kebaikan pun demikian jika kita rajin berbuat baik maka perbutan baik kita akan kembali pada diri kita sendiri.


Pertolongan-pertolongan Allah yang tak terduga, yang tidak disangka-sangka itu adalah disebabkan kebaikan yang kita kerjakan.


Memang benar andai saja dosa kita berbau mungkin tidak ada satu orang pun yang mau dekat dengan kita. Jika dosa itu berbentuk benjolan betapa sudah habis tubuh kita itu dengan benjolan yang tentunya sangat mengerikan. Kita bisa seperti sekarang ini adalah semata-mata karena kebaikan Allah yang telah menyembunyikan aeb-aeb kita.


wallahu a'lam , mudah-mudahan tulisan saya di atas ada manfaat nya buat pembaca. Saya ucapkan jazakumullah kepada teman-teman yang sudi mengunjungi blog saya, jazakumullah juga atas saran-saran yang ditujukan.


#30DWC_Jilid7_Squad4
#Hari_ke13
#menulislah_dengan_hati
#Nurheti_Nurie_Nafilah
#Di_edisi_renungan
#Bogor_18_Juli2017



Senin, 17 Juli 2017

# Pernikahan Muzamil Jadi Insfirasi Banyak Orang#

Bismillah


Pernikahan Muzamil yang digelar tanggal 7 juli 2017 itu ternyata banyak menyedot perhatian pengguna medsos. Awalnya saya biasa saja termasuk saat banyak media mengambil judul dengan bahasa " hari patah hati sedunia." Saya biasa saja menanggapinya, saya tahu itu hanya seru-seruan saja di medsos.


Ada beberapa postingan tentang itu yang menjadi perhatian saya. Isi dalam tulisan itu jujur bagus, ada nasihat di dalamnya. Menikah itu tidak semanis yang terlihat pada Muzamil Hasbalah, Menikah itu tidak bisa diburu-buru, menikah itu tidak bisa asal-asalan, ya kurang lebih begitulah pesan yang saya tangkap dari postingan itu, menikah itu perlu ilmu.


Namun ada sedikit yang membuat saya terganggu di akhir tulisan itu, tulisan itu diakhiri dengan menyebutkan beberapa imam ahli hadits yang tidak menikah. Bahasa yang di pakai untuk Imam tersebut rasa-rasanya kurang sopan jika di tuju kan kepada ahli ilmu seperti Beliau-Beliau.


Dalam tulisannya kata tidak menikah itu di tulis dengan kata " Menjomblo sampai akhir hidupnya". Kata-kata semacam itu menurut saya adalah bahasa anak zaman sekarang namun tidak sopan jika di tujukan kepada ahli ilmu. Jika ada kata lain yang lebih baik dari itu kenapa tidak kita gunakan. Kata menyendiri atau kata memilih hidup sendiri itu kan lebih baik daripada kata " menjomblo."


Hal lain yang kurang saya setujui adalah kalimat-kalimat yang dipakai seolah membolehkan hidup sendiri atau membujang. Diakhir paragraf disebutkan " apa salahnya hidup sendiri." Baik mungkin tidak ada salahnya dengan kata-kata itu menurut penulisnya, tapi bagaimana dengan pembaca mungkin saja pembaca jadi terinfirasi untuk hidup sendiri atau membujang karena mereka berpikir menikah itu menakutkan dan toh ada juga Imam hadits yang tidak menikah. Jadi dengan mengulas tentang Imam yang tidak menikah takutnya dijadikan hunjjah/ alasan untuk tidak menikah.


Memang ada beberapa Imam Hadits yang tidak menikah, namun Beliau-Beliau tidak menikah karena sibuk dengan ilmu, sibuk mendekatkan diri dengan Allah. Kalau kita?


Selain itu bukan kah agama kita juga menjelaskan tentang keharusan kita untuk menikah?. Ada banyak ayat yang menjelaskan tentang pernikahan bisa teman-teman lihat sendiri dalam al-qur'an, yaitu misal dalam Qs. Arrum ayat 21, Qs. An-nisa ayat:1,3,4, Qs. An-nur ayat 32, dan banyak ayat lainnya.


Ada juga Hadits Bukhari yang menyebutkan di dalamnya tentang kisah 3 orang pemuda yang berbincang, pemuda satu mengatakan aku akan shalat malam terus menerus, pemuda satu lagi mengatakan aku akan berpuasa sepanjang masa dan tidak akan berbuka, pemuda yang terakhir mengatakan aku menjauhi wanita dan aku tidak akan menikah. Rasulullah tahu akan hal itu, maka Rasulullah mendatangi para pemuda itu dan Beliau bersabda: " Demi Allah aku adalah orang yang paling taat kepada Allah dan paling bertaqwa kepada-Nya, akan tetapi aku berpuasa dan aku juga berbuka, mengerjakan sholat malam dan juga tidur, serta menikahi beberapa wanita, barang siapa benci kepada sunnahku maka dia bukan bagian dari umatku."


Hadits di atas merupakan salah satu petunjuk bahwa menikah adalah merupakan sunnah Rasulullah, tapi yang harus digaris bawahi bukan bebera isterinya ya teman-teman hehe....tapi anjuran untuk menikahnya yang kita perhatikan. Meskipun memilih beberapa isteri juga adalah sunnahnya namun kalau bisa adil silahkan baca Qs. An-nisa ayat 3 dan 4 biar lebih jelas.


Banyak juga keutamaan-keutamaan menikah yaitu dalam hadits Tirmidzi disebutkan orang yang menikah itu berhak ditolong kelak di akhirat. Menikah menjadi pintu rezeki, menyempurnakan separuh agama, menikah merupakan bagian dari ketaqwa'an, menghidupkan sunnah Nabi, Lebih banyak pahala misal yang tadinya bersentuhan dengan lawan jenis itu haram tapi kalau sudah menikah bersentuhan antara suami dan istri jadi halal bahkan bisa bernilai ibadah.


Menikah itu adalah sunnah dan banyak faedah di di dalamnya. Namun kita juga jangan terburu-terburu. Islam punya cara sendiri, Islam mengajarkan proses yang benar yaitu sebelum kita menikah kita dianjurkan memperhatikan 4 hal yaitu kecantikan/ ketampanan, Harta, keturunan dan Agama. Meskipun agama terletak di no 4 namun agama adalah yang utama diantara ke empat kriteria di atas.


Sebelum menikah pun kita harus memperhatikan tujuan kita menikah untuk apa?, jangan-jangan menikah gara-gara iri sama teman-teman yang sudah pada nikah, jangan-jangan menikah gara-gara bosan disebut "jomblo" , jangan-jangan menikah gara-gara sudah tidak betah di rumah, jangan-jangan menikah karena bosan sendiri dan banyak lagi alasan yang lain.


Jika demikian berarti nikahnya karena nafsu atau hanya sekedar ingin, bukan butuh. Ingin dan butuh itu jelas berbeda, disebutkan oleh salah satu pakar pra nikah " ingin itu hanya sebatas nafsu yang diibaratkan anak kecil yang minta jajan premen, anak itu minta karena ingin dan kalau tidak di kasih pun itu tidak berbahaya. Begitu pun dengan yang baru ingin nikah kalau sekiranya tidak nikah tidak membahayakannya maka sebaiknya ditunda dulu supaya lebih mateng tapi menikah pun tidak apa-apa. Berbeda jika nikah sudah jadi butuh, butuh itu diibaratkan kalau kita ingin kencing ya harus kencing kalau ditahan-tahan akan menimbulkan sakit dan berbahaya.


Tipe nikah yang butuh itu lah yang harus disegerakan, karena jika tidak hawatir akan jatuh pada dosa besar misal.


Hmm... ko jadi bahas tentang nikah yah hmm jadi begini lho teman-teman nikah itu sunnah tapi juga tidak bisa diburu-buru karena nikah itu bukan soal siapa cepat dia dapat karena memang nikah itu bukan balapan. Atau siapa cepat dia menang bukan juga karena nikah itu kembali lagi pada taqdir.


Diantara kita mungkin telah banyak menyaksikan ada yang muda cepat menikah, ada yang sudah berusia tapi belum nikah-nikah. Ada yang proses ta'aruf nya lama ada pula yang prosesnya berbelit, begitu lah taqdir kita hanya bertugas untuk ikhtiar, jika ikhtiat dan do'a sudah maksimal kita tinggal serahkan kepada Sang Pemilik Hati yaitu Allah.


Ketika Ada yang muda sudah menikah ya alhamdulillah tapi ketika ada yang sudah berusia belum menikah ya kita jangan mencaci karena kita tidak tahu apa-apa tentang mereka. Mungkin mereka sedang menanti, mungkin mereka sedang Allah uji dengan jalan itu atau mungkin ada alasan lain yang tentu saja tidak bisa di bagi dengan kita.


Alangkah baiknya jika kita saling mendo'akan yang terbaik bagi sesama. Bagi yang sudah menikah muda ya bersyukur dan semoga bisa menjadi jalan untuk lebih dekat dengan Allah. Bagi yang belum menikah dan belum juga dipertemukan dengan jodohnya semoga diberikan kesabaran dan itu semua menjadi jalan supaya bisa lebih mesra berdo'a pada Allah.


Jodoh itu tidak akan tertukar, jodoh itu pasti bertamu dan bertemu kalau pun tidak bertamu pasti akan bertemu, insyaallah bertemu pada waktu yang tepat.


Demikian tulisan yang entah nyambung entah tidak, mengalir begitu saja, saya selalu berharap ada ilmu yang bisa diambil dari tulisan saya.


Teruntuk teman dan sahabat-sahabat ku yang sudah menikah dan akan menikah di Bulan Syawal ini saya ucapkan barakallah semoga diberikan kelancaran untuk segala sesuatunya.aamiin.


#30Dwc_jilid7_Squad4
#Hari_ke12
#menulislah_dengan hati
#Ig: @nurie_nafilah
#fb: Lembayung senja
#blog: mutiarahikmahkita.blogspot.com
#Nurheti Nurie Nafilah
#Dalam_gores_malam
#Bogor_17_Juli2017





Minggu, 16 Juli 2017

# Ada teroris di Telegram#

Perkembangan Tekhnologi semakin hari semakin canggih, awalnya komunikasi jarak jauh pada tahun 90 han masih pake surat-suratan kirim lewat kantor Pos. Kemudian meningkat bisa lewat sms, semakin hari semakin meningkat lagi dan terciptalah berbagai sarana komunikasi yang membuat pesan bisa lebih cepat menggunakan Whatshap, BBM, Line, Skipe, messengger tentunya semua memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.


Baru-baru ada sarana yang katanya pesan lebih mudah dan lebih privasi, tidak bisa dilacak, yaitu Telegram, dengan telegram katanya lebih memudahkan untuk share( berbagi) informasi. Namun belum lama ini ada isu kalau Departemen Komunikasi akan menghapus aplikasi tersebut. Padahal saya pribadi pun belum terlalu menikmati manfaat dari telegram itu.


Telegram itu adalah sebuah aplikasi seperti halnya BBM, Whatshap namun kelebihannya info lebih cepat dan lebih privasi dibanding aplikasi-aplikasi yang lain, ya begitulah pengakuan pengguna telegram.


Lalu tiba-tiba telegram mau diblokir karena usut punya usut katanya telegram adalah alat komunikasi yang dipakai oleh teroris. Info tersebut tidak tahu benar atau seperti biasa hanya hoax alias berita bohong saja. Pernyataan seseorang pada saya memang telegram digunakan jaringan teroris disebabkan telegram tidak bisa dilacak seperti alat-alat komunikasi yang lain.


Sebenarnya saya tidak terlalu ambil pusing kalau telegram diblokir, yang jadi pertanyaan saya adalah tentang isu teroris itu. Kalau memang telegram itu tidak bisa dilacak lantas kenapa bisa ada info semacam itu, ada penghianatkah diantara mereka, ah sudah lah rasanya itu terlalu rumit jika harus dibahas.


Sebenarnya saya ingin menyampaikan supaya kita lebih bijak ketika menyebar informasi yang sama sekali belum jelas kebenarannya. Kita sudah tahu bukan kalau sebelum informasi itu diaebar harus BAL yaitu benar , info yang didapatkan dari sumber terpercaya, Akurat dan juga lengkap.


Ada sebuah kutipan yang bisa kita pelajari yaitu: " Janganlah kalian menyebarkan informasi sebelum jelas kebenarannya, karena jika yang kalian informasikan itu bohong maka itu adalah fitnah. Dan jika yang kalian infokan itu benar maka tetap jatuhnya adalah ghibah."


Mungkin sekian tulisan untuk hari ini, beberapa hari ini hamya ada ide dadakan seperti itu, tapi mudah-mufahan ada manfaatnya.


#30DWC_jilid7_Squad4
#Hari_ke11
#menulislah_dengan_hati
#IG: @nurie_nafilah
#Fb: Lembayung senja
#blog: mutiarahikmahkita.blogspot.com
#Nurheti Nurie Nafilah
#dalam_gores_senja
#Bogor_16_Juli2017

Sabtu, 15 Juli 2017

#Ada konspirasi dibalik perjalanku menuju Bogor#

Hari ini sedari subuh kira-kira jam 5 aku sudah berada dipinggir jalan menunggu kedatangan mobil pesanan. Setibanya mobil segera aku menaiki mobil dengan menggendong tas ransel kesayanganku juga menjinjing koper baju ku.

Pagi sekitar jam 6 aku masih di dalam mobil berkeliling disekitar Ci Kajang menjemput penumpang yang lain. Melewati perkebunan teh yang masih berselimut kabut.


Setelah jemputan komplit, mobil pun melaju di sela-sela kabut yang masih menyembunyikan keindahan alam ini. Semakin melaju pagi yang indah mulai nampak, kabut-kabut mulai berlarian memberikan kesempatan pada mentari untuk menunjukan kegagahannya. Langit dengan gurat senyumnya tawarkan kedamaian, pohon-pohon yang seolah berlarian mulai menampakan hijaunya.


Maha Suci Allah dengan segala ciptaan-Nya. Saat-saat ku nikmati alam yang indah tiba-tiba terdengar " bagaimana pendapatmu jika ibu kota dipindahkan ke kalimantan?" Pertanyaan itu terlontar dari seorang penyiar radio yang sedang bertugas, lalu tidak lama kemudian banyak lah penelepon yang memberikan tanggapan, ada yang marah-marah, ada yang mencaci, ada yang menengahi.


Dari diskusi yang saya dengar kebanyakan merasa aneh dengan kebijakan yang dibuat. Bahkkan ada yang berpendapat itu adalah konspirasi. Hanya sebuah siasat untuk mengalihkan perhatian warga dari hal yang lebih besar. Disaat KPK sedang gencar-gencarnya mengusut tentang kasus korupsi tiba-tiba saja ada isu pemindahan ibu kota, tentu saja itu bukan terjadi karena kebetulan.


Aku mengangguk-nganguk kepala ku tanda setuju, karena memang begitulah adanya, bukan hanya sekali atau dua kali namun sering sekali pihak yang tak bertanggung jawab itu mengangkat isu baru yang sebenarnya sepele namun dibesar-besarkan, untuk menutupi kasus yang lebih besar.


Ingat kasus kopi Sianida? pasti sudah tidak asing ditelinga kita karena sempat menjadi berita yang fenomenal di Negara kita ini, dan apa kita sadar dibalik kasus kopi yang sama sekali tidak menguntungkan negara itu ada kasus besar yang ditutupi. Saudara-saudara kita di Alepo ditindas, Rohingya dan tidak ada satu mediapun yang mengangkatnya ke publik.


Semua seolah bungkam, seolah tidak terjadi apa-apa, ah apa memang seperti ini negara kita?
teringat Flm drama Korea yang mengkisahkan tentang anak bangsa yang membenci dan dendam pada negaranya sendiri. Itu disebabkan karena dirinya dihianati oleh negaranya sendiri.


Ngeri aku membayangkannya, tanpa aku sadari aku sudah sampai di Bandung lebih tepatnya di Terminal Lewi Panjang. Aku turun dari mobil dan segera ku susuri jalanan di Terminal, deretan Bis nampak di hadapanku, segera ku mencari Bis menuju Terminal Baranang siang Bogor.


Setelah aku dapati Bis nya, aku cari tempat duduk di pinggir jendela posisi paling nyaman buatku. Di sepanjang perjalanan aku hanya melihat deretan pohon-pohon yang menghijau, sesekali aku tertidur karena nngantuk dan lelah.


Singkat cerita perjalananku dari Bandung menuju Bogor hampir usai. Saat itu aku melihat pembangunan jalan di Jalan baru, ya karena ada pembangunan jalan juga tidak dipungkiri itu sedikit menghambat. Justru lama nya perjalanan disana karena macet, bahkan Terminal Bogor sudah di depan mata tapi karena macet jadi sekitar 1 jam baru Bis bisa masuk Terminal, tepok jidat dah aku di sana.


Sudah berhasil aku turun dari Bis, aku memesan Grab car biar cepet dan nyaman maksudku bukan so so an hehehehe. Lumayan lama nunggu akhirnya datang juga mobil Grab dengan ukuran mobil mini warna hitam. Aku naik dan menyapa bapak sopir yang kira-kira berusia setengah baya.


Ternyata macet pula dan tetap saja lama he, ya sudahlah aku nikmati aroma bogor yang kurang bersahabat itu. Untuk memecah keheningan di dalam mobil aku memulai percakapan dengan bertanya-seputar Grab. Caraku yang so akrab akhirnya membuat kita jadi keasyikan ngobrol sampe-sampe banyak hal yang saya dan bapak sopir ceritakan.


Melihat kemacetan itu tak disangka pak sopir ujung-ujungnya ngomongin politik di Negara ini, tertangkap dari apa yang dikatakannya, Bapak Sopir kecewa dengan pemerintahan sekarang.


Takut terjadi perbincangan yang lebih dalam dan aku mentok untuk menjawabnya, akhirnya aku alihkan pada cerita lain, aku ceritakan kota kelahiranku yang adem, dan membuat penghuninya betah.


Akhirnya tanpa terasa aku pun sampai ke tempat tujuanku yaitu MAFAZA ( Ma'had Fatimatuz Zahra) , yaitu Pondok pesantren Al-qur'an khusus Akhwat.


mungkin hanya itu tulisan yang bisa ku buat malam ini, semoga ada hikmah yang bisa dipetik di dalamnya.
mohon maaf kalau ada salah-salah kata.


#30DWC_jilid7_Squad4
#hari_ke10
#menulislah dengan hati
#tebarkan manfaat lewat tulisanmu
#IG:@nurie_nafilah
#fb:lembayung senja
#tweeter: @nurie_nafilah
#blog: mutiarahikmahkita.blogspot.com
#Nurheti Nurie Nafilah
#diedisi_malam
#bogor_15_juli2017

Jumat, 14 Juli 2017

#Bermanfaat untuk umat#

Sahabatku pernah mengatakan mimpinya padaku, Ia mengatakan " Jadilah seperti bintang, ia menerangi gelap dengan kerlip cahayanya yang indah, ia memang terlihat kecil namun sebenarnya ia besar ." Kurang lebih begitulah mimpi sahabatku itu, yang saya tangkap waktu itu mungkin maksudnya adalah Ia ingin menjadi orang yang berbuat kebaikan namun tidak terlihat oleh yang lain, cukup lah Allah yang tahu tentang kebaikannya itu.


Sahabatku jika kau baca tulisan ku ini, mungkin kau juga mengerti maksudku. Aku pun tak mau kalah saat itu aku mengiyakan mimpinya dan aku tambahkan kata-kata ini pada nya " baiklah terserah sajalah mau jadi apa pun itu yang terpenting kita jangan sampai seperti lilin. Dia menerangi sekelilingnya tapi dirinya sendiri terbakar." Kita pun saat itu sama-sama mengiyakan istilah mimpi yang kita punya.


Dari ingatanku tentang sahabatku diatas, aku jadi teingat pepatah yang disampaikan oleh guru ku dulu saat masih duduk dibangku sekolah. Beliau mengatakan " jadilah seperti pohon singkong/ketela ,buahnya bisa dimakan, daunnya pun bisa dijadikan lalapan, pun dengan pohonnya bisa kembali di tanam dan menghasilkan bibit-bibit yang baru."


Dari pepatah itu kita dapat menyimpulkan bahwa hidup itu harus bermanfaat bagi diri juga bagi yang lain. Kita juga sama-sama sudah tahu dengan haditsnya yaitu: " Sebaik-baik umat adalah yang paling bermanfaat bagi yang lain."


Mari kita mengingat kembali tentang kisah kakek-kakek pada zaman Rasulullah, kakek-kakek itu sudah tua renta tapi beliau masih saja rajin menanam kurma di dekat rumahnya. Ketika ada yang bertanya pada kakek itu " untuk apa kakek menanam kurma itu padahal usia kake sudah renta dan kurma itu butuh waktu yang cukup lama untuk berbuah. Mungkin nanti kakek tidak menikmati hasilnya."


jawaban kakek-kakek itu luar biasa " aku memang sudah renta tapi bukan berarti amal ku harus terhenti, jika nanti aku mati maka anak cucu ku atau siapa pun bisa menikmati kurma yang aku tanam."


Menjadi manfaat itu tidak mengenal usia, tua muda pun bisa dan tidak harus melakukan hal-hal yang dianggap luar biasa, tapi dengan hal-hal kecil pun bisa menjadi kebaikan yang terpenting ada manfaat bagi yang lain.


Mungkin untuk malam ini cukup sekian tulisan dari saya, mudah-mudahan ada hikmah yang bisa dipetik padanya. Dan saya tunggu faadback dari teman-teman, Syukron katsiron.


#30DWC_jilid7_Squad4
#hari_ke9
#tetap_semangat_menulis_dengan_hati
#IG : @nurie_nafilah
#fb:Lembayung senja
#blog: mutiarahikmahkita.blogspot.com
#Nurheti Nurie Nafilah
#cikajang_14_juli2017
😊



Kamis, 13 Juli 2017

#keajaiban pikiran#


Bismillah
Allah menciptakan kita sebagai mahluq yang paling sempurna, diantara kesempurnaan itu adalah adanya hati dan juga otak. Kita mungkin pernah mendengar orang mengatakan ini " kita punya hati dan otak tapi binatang juga punya hati dan otak lalu apa bedanya kita dengan binatang? " baik disini sedikit akan saya bahas bedanya kita manusia dengan binatang adalah jika kita diberikan hati dan akal beserta nuraninya sementara binatang diberikan hati dan akal beserta naluri.


Hati dan otak manusia tidak bisa dipisahkan karena segala sesuatu itu bisa berawal dari hati, kita bisa melakukan banyak hal karena dari hati lalu diinstruksikan ke otak lalu otak merespon lalu dari otak diinstruksikan ke anggota tubuh yang lain, kemudian anggota tubuh merespon dan mengerjakan apa yang diinstruksikan oleh otak. (untuk lebih detailnya tentang hati ini baca saja dikiriman saya sebelumnya yaitu tentang kesepakatan hati di mutiarahikmahkita.blogspot.com).


Itulah kenapa kita harus menjaga hati dan pikiran kita karena segala sesuatu bisa terjadi bermula dari apa yang kita pikirkan, besangkutan dengan pikiran saya teringat dengan kata mutiara hikmah yaitu: " Hati-hati dengan pikiranmu karena pikiranmu akan menjadi kata-kata mu, hati-hati dengan kata-kata mu karena kata-kata mu akan menjadi tindakan mu, hati-hati dengan tindakan mu karena tindakan mu akan menjadi prilaku mu, hati-hati dengan prilaku mu karena prilaku mu akan menjadi kebiasaan mu, hati-hati dengan kebiasaanmu karena kebiasaan mu akan menjadi karakte mu, hati-hati dengan karakter mu karena karakter mu yang akan membentuk mu dan akan menentukan kesuksesan atau kegagalan mu."


Dalam hadits yang diterima dari Abu Hurairoh rodialluhu anhu bahwasannya Rasulullah bersabda: "Aku (Allah) sesuai prasangka hamba pada-Ku." (Hr. Muttafaqun 'alaih).


Dari penuturan di atas maka jelaslah pikiran kita sangat berpengaruh dalam kehidupan kita, pikiran kita sangat dahsyat untuk menentukan bagaimana kelanjutan hidup kita dimasa mendatang. Jika pikiran kita penuh dengan kewas-wasan maka jelas hidup kita tidak akan tenang atau sebaliknya pikiran kita selalu positif sehingga bisa menjalani hari-hari dengan penuh ketenangan.


Disinilah kenapa kita harus berhusnudzon karena dengan husnudzon akan menciptakan kedamaian. Kita berhusnudzon pada ketetapan Allah sekalipun kadang mungkin ketetapan itu membuat kita kecewa dan menangis, wajar jika itu terjadi namun jika kita husnudzon maka kita tidak akan larut dalam keterpurukan. Kita malah akan mencoba untuk mengambil hikmah yang tersimpan didalam setiap kejadian.


lain cerita jika kita suudzon maka kejadian yang tidak sesuai dengan harapan kita justru akan membuat kita murka, kita akan mencari kambing hitam atas keterpurukan hidup kita, bukan mengevalusi malah menyalahkan.


Pikiran itu memang ajaib, dari pikiran bisa menghasilkan banyak karya positif dan negatif tergantung pikiran kita. Jika pikiran kita positif maka akan menghasilkan karya-karya positif begitupun sebaliknya.


Demikian juga dengan mimpi, kita bisa mengawali mimpi kita dari pikiran kita, semakin kita sering menyebut-nyebut mimpi kita maka alam bawah sadar kita menangkapnya dan dengan seringnya kita memikirkan dan menyebutkan mimpi kita maka akan mendekatkan kita pada apa yang kita mimpikan.


Karena dengan itu kita akan mendapat kekuatan untuk mewujudkannya, langkah kita jadi terasa ringan untuk mencapainya.


Intinya kita harus husnudzon kepada Allah juga pada manusia serta pada ketetapan yang Allah gariskan untuk kita. Bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak maka semuanya akan terjadi.


sekian dulu untuk malam ini, sepertinya tulisan saya mulai sudah tidak nyambung


tapi mudah-mudahan teman-teman yang membaca menangkap maksud dari tulisan saya, mudah-mudahan dari tulisan saya ini ada hikmah yang bisa di petik.aamiin


#30DWC_jilid7_Squad4
#hari_ke8
#menulislah_dengan_hati
#torehkan_jejak_positif_lewat_buah_pikiranmu
#tetaplah_berkarya_sekalipun_karya_mu_sederhana
#IG:@nurie_nafilah
#fb:lembayung senja
#tweeter:@nurie_nafilah
#Telegram: @nurie17
#blog: mutiarahikmahkita.blogspot.com
#nurheti_nurie_nafilah
#Dlm_gores_mlm
#cikajang_13_juli2017



Rabu, 12 Juli 2017

#mempersiapkan bekal untuk kematian#

Bismillah
Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami mati, Sebagaimana Firman Allah dalam Qs.Ali-imran ayat 185 yang artinya:" Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan balasan yang sempurna bagimu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukan kedalam syurga, sungguh dia memperoleh kemenangan . Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya".


Dalam ayat diatas disebutkan bahwa yang mendapatkan kemenangan adalah orang yang dijauhkan dari neraka dan dimasukan kesyurga. Tentu saja untuk bisa masuk ke syurga itu ada peroses yang harus kita jalani yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.


Selama kita hidup didunia maka itulah proses yang akan kita jalani untuk mempersiapkan bekal kelak saat maut menjemput kita. Bekal yang harus kita siapkan adalah berupa amalan-amalan kebaikan seperti sholat tepat waktu, menjalankan puasa wajib juga sunnah, melakukan sholat-sholat sunnah, senantiasa berdzikir, berbakti kepada kedua orang tua, berbuat baik pada sesama, membaca ayat-ayat Allah serta merenungi artinya,yang pasti inti dari persiapan bekal kita adalah menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.


Sehingga kita siap ketika kelak maut menjemput kita. Sering kita mendengar ketika orang-orang ditanya tentang kematian maka kebanyakan jawabannya sama yaitu mereka belum siap.


Kadang disini saya merasa heran katanya mau bertemu Allah dan mau masuk syurga tapi ketika ditanya kematian pasti jawabannya belum siap, padahal syarat bertemu Allah dan masuk syurga itu harus melalui proses kematian.


Bukan saya tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti tentang jawaban "belum siap" yang dilontarkan kebanyakan orang. Namun jika memang kita belum siap kenapa kita tidak mempersiapkannya dari sekarang bukankah kematian itu datang tiba-tiba tidak mengenal usia, pangkat, dan jabatan?


Jika kematian itu datang maka tidak ada satu orangpun yang mampu menghalanginya firman Allah dalam Qs. Al-a'raf ayat 34 yang artinya:" Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula dapat memajukannya".


Tugas kita sebagai hamba Allah adalah taat pada-Nya, insyaallah ketaatan itu akan mendatangkan kebaikan dan kebaikan itu insyaallah akan menjadi jalan bagi kita kelak mati dalam keadaan khusnul khotimah.aamiin.


Yang akan menjelaskan siapa kita adalah akhir dari kehidupan kita, jika kita mati dalam keadaan khusnul khotimah maka insyaallah syurga menanti namun jika akhir dari kehidupan kita adalah suul khotimah maka neraka lah yang akan menanti( naudzubillah).


Sebagai bukti banyak kisah tentang akhir kehidupan yang tidak kita sangka seperti kisah yang sangat fenomenal yaitu kisah seorang sahabat yang membunuh 99 orang, karena dia bertobat dan perjalanannya menuju tobat lebih banyak maka sahabat itu ketika meninggal dinyatakan khusnul khotimah dan masuk syurga karena kematiannya terjadi saat dia sudah bertobat.


Ada pula kisah yang sangat menyedihkan yaitu kisah tentang seorang pemuda yang sholeh dan hapal 30 juz namun ia meninggal dalam keadaan suul khotimah disebabkan ia memilih murtad demi cintanya pada seorang wanita, semua hapalannya hilang yang diingatnya hanya beberapa ayat tentang adzab. Naudzubillah.


Mempersiapkan bekal adalah salah satu cara supaya kita bisa siap saat menghadapi kematian.


#30DWC_jilid7_Squad4
#Hari_ke7
#menulis_dengan_hati_tanpa takut_dicaci_dan_siap_untuk_dkritik
#IG:@nurie_nafilah
#fb:Lembayung senja
#Tweeter: @nurie_nafilah
#blog: mutiarahikmahkita.blogspot.com
#nuheti nurie nafilah
#12_Juli2017

Selasa, 11 Juli 2017

#Cermin#

Di sepanjang jalan aku tatapi semua indah cipataan-Nya, pohon-pohon yang entah kapan ditumbuhkan hingga sekarang yang aku tahu pohon-pohon itu sudah tumbuh besar dan kokoh.


Rerumputan yang tak pernah menyerah merambatkan harapannya untuk terus menelusuri jalan-jalan kecil. Gunung-gunung yang megah dan gagah terlihat begitu mengagumkan. Awan yang bergumpal menaungi jiwa-jiwa yang lelah.


Langit yang terhampar tanpa tiang begitu indah seakan ingin aku berada di sana. Bumi yang ku pijaki terhampar pula berikan kesempatan untuk berlari. Subhanallah wallahu akbar walhamdulillah aku masih bisa menikmati keindahan ciptaan-Nya.


"Neng, neng ongkosnya", tiba-tiba seorang laki-laki membuyarkan pikiran Dinda. "Oh iy, ini bang" kata dinda setelah Dinda mengambil uang sebesar Rp.5.000 dari kantong tas yang ada di pangkuannya.


Setelah Pak kendektur beralih menagih ongkos pada penumpang yang lain, kembali Dinda menatapi pemandangan yang ada diluar mobil. Penglihatan Dinda masih tertuju pada keindahan ciptaan-Nya. Perjalanan Dinda yang cukup jauh mengharuskannya duduk di pinggir jelndela di barisan kursi kedua dari jok Pak sopir di depan sana, posisi duduk itu memberikan kesempatan Dinda untuk melihat pemandangan yang maha indah dan itulah alam semesta.


Dinda pun tak luput untuk mengucapkan rasa syukurnya pada Sang Pencipta. "Dialah Yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna dalam semua ciptaan-Nya" ucap Dinda lirih.


Sedang asyiknya Dinda melihat gunung-gunung yang mulai menghilang ditelan kabut-kabut senja lalu Dinda pun mengalihkan pandangannya pada langit yang mulai gelap namun dalam gelap itu menampakan keindahan dengan hadirnya lembayung senja.


"Indah sekali layung itu" kata Dinda tapi Dinda segera menunduk mengalihkan pandangannya pada pangkuannya karena ingat pepatah tua yang diucapkan Ibunya tempo hari" neng tong lila-lila teing nempo layung teh bisi ruksak mata" ( istilah bahasa sunda yang artinya: "Neng jangan terlalu lama melihat lembatung karena akan merusak mata.")


Hmmm....dikerutkannya dahi Dinda "emang bener gitu kata mamah kalau lembayung akan membuat mata kita rusak kalau dipandangi terus?" ucap Dinda bertanya-tanya pada hatinya. Ah mamah mah aya aya wae(istilah bahasa sunda yang artinya:"Ah mamah ada-saja"). Dinda senyum-senyum sendiri ingat nasihat Ibunya itu. Dinda tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain saat itu ketika melihat Dinda senyum-senyum sendiri gak jelas. Ah peduli amat pikir Dinda toh aku tidak nyusahain kalian hehehehe tertawa Dinda dalam hati.


Daripada mikirin yang tidak-tidak mendingan lihat pemandangan lagi ah hati Dinda berbisik. Dinda pun kembali memanjakan matanya dengan pemandangan yang masih terlihat, mungkin kurang dari satu jam lagi pemandangan itu akan ditelan gelap karena waktu itu menunjukan pukul 17.20.


Remang-remang dari kejauhan di depan sana Dinda melihat mobil besar yang mengangkut kayu, semakin dekat dan mendekat. Ketika mobil yang di tumpanginya akan berpapasan dengan mobil besar tadi, tiba-tiba dari sebelah kanan mobil besar pengangkut kayu itu ada motor dengan kecepatan super kencang.
Pak sopir terlihat begitu panik dan dengan kepanikan Pak sopir itu tidak pikir panjang tidak melihat kanan dan kiri. Pak sopir pun lupa kalau disebelah kiri mobil yang ditumpanginya adalah jurang yang curam. Kemudian Pak sopir berusaha menghindarkan mobil yang Ia kendalikan dari kecelakaan.


praaaang benturan keras menggulingkan mobil yang Dinda tumpangi. Maksud menghindar tapi ternyata malah petaka yang terjadi. Mobil yang Dinda tumpangi jatuh kejurang yang curam.


Keanehan memenuhi pikiran Dinda yang kalut. Dilihatnya Pak sopir yang berlumuran darah karena tertimpa kaca, begitupun dengan orang yang duduk di depan dekat pak sopir mereka juga berlumuran darah. Dinda melirik ke arah kirinya melihat teman yang duduk satu kursi dengannya Dinda kaget bukan kepalang karena dilihatnya teman satu kursinya itu penuh darah tanpa tangan karena patah tertimpa besi. Inalillahi, astagfirullah ucap Dinda berkali-kali Dinda pun mulai ketakutan dan menangis.


Dilihatnya lagi jok belakang yang kiri sudah hancur berantakan." Tidaaaaak " Dinda berteriak sekeras mungkin. Dinda berusaha keluar dari himpitan jok yang runtuh dan himpitan manusia-manusia yang tidak bernyawa. Usaha Dinda tidak sia-sia akhirnya Dinda bisa keluar dari himpitan ketakutan dan kepedihan yang Dinda rasakan.


Dinda beristigfar terus menerus, Dinda menengok ke sekeliling tidak ada rumah penduduk yang ada hanya rumput-rumput liar yang mengitari pohon-pohon besar. Dinda pun hanya bisa menangis tersedu menyadari keberadaannya.


"Ya Allah, mereka semua sudah meninggal" teriak Dinda berharap ada yang mendengar teriakannya.


Dinda lemas seakan seluruh persendian tulangnya telah hilang bersama orang-orang yang tidak bernyawa itu. " Ya Allah apa yang sebenarnya terjadi benarkah mereka semua sudah tidak bernyawa? lalu apa maksud-Mu menyelamatkan akusendiri ditempat yang tidak ada seorangpun mampu menolingku disini,kenapa engkau tidak ambil nyawaku juga?". Dalam tangis Dinda murka sambil berteriak sejadi-jadinya. Dinda mencoba bertanya dan marah karena merasa Allah adil pada Dinda.


Dinda terdiam, hatinya bertanya" marah?, apa aku berhak untuk marah pada keputusan dan taqdir -Mu?, Ya Allah ampuni aku,tapi kenapa mobil yang begitu hancur dan mengakibatkan semua para penumpang meninggal tapi kenapa akubtidak sedikitpun terluka?.


Dinda mulai kebingungan dengan apa yang dialaminya, Dinda tidak bisa berbuat apa-apa Dinda hanya duduk lemas menghadapi mobil yang penuh sesak dengan manusia yang tak bernyawa. Dinda menangis,semakin lama isak tangisnya semakin keras, Dinda tertunduk memeluk lututnya.


"Ya Allah, aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, apakah aku akan kembali kerumah atau aku akan ikut mati di sini diterkam binatang buas" pikiran Dinda mulai ngawur penuh keputusasaan.


Dikesunyian hutan rimba itu Dinda memohon", Ya Allah Engkaulah pemilik jagat raya ini, Engkau Maha Berkehendak, tolonglah aku, tolong aku Ya Allah" Dinda merasa tidak berdaya.


Sunyi tak ada sebuah kata-kata, tiba-tiba "neng, neng" Dinda aneh dengan auara itu tapi hatinya gembira. Dinda yang tertunduk belum berani mengangkat kepalanya, Dinda hanya berpikir Allah telah berikan pertolongan untukku. Tapi kemudian keputusasaan kembali mendatanginya " ah tapi mana mungkin dihutan seperti ini ada manusia bukankah mereka semua sudah tidak bernyawa?" gumam Dinda merasa tidaknpercaya.


"Neng, neng" suara itu semakin jelas, Dinda berusaha mengabaikan suara itu dan tetap menundukan kepalanya,"ah,itu cuma halusinasi" gumam dinda lagi.


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Dinda kaget dengan suara adzan yang terlantun. Benarkah suara adzan itu?, semakin lama semakin jelas, iya itu suara adzan kalau suara tadi mungkin saja halusinasi masa sekarang suara adzan halusinasi juga " hati dinda berkecamuk penuh tanda tanya.


"Neng, neng, Dinda kaget "lagi-lagi suara itu" kata Dinda. Dinda bangun dari tunduknya dan berusaha menoleh menuju arah suara yang didengarnya. Ketika Dinda menoleh Dinda sangat kaget, Dinda melirik ke Pak sopir yang baik-baik saja lalu Dinda mengalihkan pandangannya kesekeliling tidak ada seorangpun. "Nyari apa neng" ucap seseorang didepannya membuyarkan keanehan yang dirasakan Dinda.


Sambil garuk-garuk kepala Dinda mencoba mencari tahu tentang orang-orang yang sudah menghilang itu. " Hmmm...Bang pada kemana orang-orang ko mobil kosong? " tanya Dinda. Eh ari si neng, mereka dari tadi sudah pada turun, lagian dari tadi neng dibangunin tidak bangun-bangun" ujar seorang laki-laki." Eh neng capek ya pulang dari kampus sampai ketiduran begitu nyenyaknya di mobil" tambah laki-laki itu bertanya pada Dinda.


Tidur? ucap Dinda Heran sambil memandangi laki-laki yang ada dihadapannya tapi Dinda segera menepis rasa herannya, "ah sudahlah" kata Dinda dan segera turun dari mobil tidak lupa mengucapkan terimakasih pada laki-laki yang membangunkannya, laki-laki itu tidak lain tidak bukan adalah Abang kendektur.


"Makasih ya Bang" ucap Dinda sambil beranjak turun dari mobil, "Iya neng sma-sama" jawab kendektur itu.


Dilihatnya langit sudah tidak ada lagi lembayung senja yang ada hanyalah gelap. Terdengar kumandang adzan, orang-orang yang biasanya ramai ditempatbitu kini mulai sepi dan jongko-jongko pun sudah banyak yang tutup.


Dinda baru sampai terminal hmmm Dinda menghelakan nafas masih merasa aneh dengan apa yang tadi dialaminya.Ah sudahlah lagi-lagi Dinda menepis rasa aneh utu dan menunda pertanyaan-pertanyaan yang ada dibenaknya. Pokoknya Dinda saat ini ingin pulang bisik hati Dinda dan dengan cepat-cepat Dinda mencari kendaraan, Dinda pun bersyukur karena masih ada angkot untuk menuju kerumahnya. Biasanya selepas magrib angkot sudah raib dan biasanya dengan terpaksa Dinda kalau tidak ada angkot harus naik ojeg, atau Dinda minta dijemput.


"Alhamdulillah Allah menolongku" ucap Dinda dalam hati dengan segera beranjak naik masuk angkot yang akan segera melaju. Sesampainya dirumah tidak lupa Dinda mengucap salam dan masuk kedalam rumah, tasnya disimpan diatas kursi dan Dinda segera bergegas untuk mengambil air wudhu.


Selsai Sholat magrib kembali Dinda teringat pengalamannya tadi saat diperjalanan pulang dari kampus. Segera Dinda memohon ampun pada Yang Maha Mengetahui dengan segala apa yang terjadi dan Dialah Allah.


Ditatapnya cermin didepannya nampak sesosok perempuan yang sedang memukirkan sesuatu. Dinda menatap ujung pinggir cermin disana ada tulisan berbahasa arab beserta artinya yaitu:" Allahumma kamaa hasanta khalqi pahassin khuluqi" yang artinya:"Ya Allah sebagaimana engkau telah membaguskan penciptaanku, maka baguskanlah akhlaqku".


Dug, hati Dinda terasa sakit, nafasnya terasa berat, Dinda lemas ingat tentang kejadian kecelakaan yang menewaskan semua penumpangnya kecuali Dinda sendiri yang selamat. "Astagfirullah tadi itu begitu nyata padahal itu adalah mimpi " gumam Dinda. Entah apa yang dirasakan Dinda yang pasti sampai detik ini Dinda masih tidak percaya antara kenyataan dan mimpi, yang pasti Dinda merasakan itu begitu nyata dan begitu menakutkan, pikir Dinda sambil bergidig ngeri.


Dinda duduk ,berniat mau mbaca Al-qur'an sambil menunggu adzan isya tapi Dinda menangis teringat sebelum berangkat ke kampus Dinda dalam keadaan marah pada Ibunya dan Dinda berangkat tanpa pamit terlebih dahulu. Astagfirullah untuk kesekiankalinya Dinda beristigfar.


"Bagaimana kalau kejadian itu nyata tentu Dinda akan mati dalam keadaan dimurkai oleh Allah karena marah pada ibu" ucap Dinda sambil menangis dan mengelus dadanya yang terasa begitu sesak.


"Ya Allah,maafkan dosa-dosaku, terimakasih Engkau telah menegurku lewat mimpi itu, Ya Allah baguskanlah akhlaqku" do'a Dinda pada Allah. Dinda berjanji akan minta maaf pada Ibunya dan Dinda akan selalu berusaha menjaga perasaan Ibunya. Dinda akan berbakti dan membuatnya selalu tersenyum". Janji Dinda yang terucap dihadapan Allah.


#30DWC_jilid7_Squad4
#Hari_ke6
#menulislah dengan hati
#teruslah berkarya,jangan takut salah
#torehkanlah_jejak_fositif_lewat_buah_pikiranmu
#Ig:@nurie_nafilah
#Fb:Lembayung senja
#Tweeter:@nurie_nafilah
#Telegram:@nurie17
#blig: mutiarahikmahkita.blogspot.com
#by_nurheti_nurie_nafilah
#cikajang_11_juli2017

Senin, 10 Juli 2017

#Al-qur'an dan hati#


Bismillah
 Adakalanya hati ini merasakan kegelisahan, gelisah yang tidak bisa digambarkan, untuk sekedar dituliskan saja begitu sulit apalagi untuk diutarakan.


Jangan khawatir karena agama Islam adalah agama yang sempurna rahmat bagi seluruh alam maka segala sesutu telah dijelaskan dan diatur didalamnya, termasuk masalah hati yang galau.


Hati yang galau itu butuh protein, kalau guru kita beliau sering mengatakan : " jika hati kita tidak tenang, gelisah dan lain- lain itu tandanya ada selain Allah dihati kita".


Obat hati yang galau adalah mengingat Allah sebagaimana disebutkan dalam Qs.Ar-ra'd ayat 28, yang artinya Allah berfirman :" Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram".



Hati kita tidak hanya pernah galau namun adakanya hati ini juga dipenuhi rasa marah, dendam, dengki, iri, benci dan lain sebagainya, semua itu merupakan penyakit hati. Adanya penyakit hati itu tentu saja membuat hidup kita tidak nyaman dan ketidaknyamanan itu otomatis membuat hidup kita jauh dari kebahagiaan.



Jangan khawatir krn Allah maha baik Allah telah menjanjikan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, setiap racun pasti ada penawarnya, maka demikian juga dengan penyakit hati seperti diatas tentu saja Allah telah menciptakan obat yang manjur. Allah telah menurunkan al-qur'an sebagai obat sebagaimana tercantum dalam Qs.Yunus ayat 57 yang artinya Allah berfirman:"telah datang kepadamu pelajaran(alqur'an) dari Tuhanmu,penyembuh bagi penyakit dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman".



Dalam ayat dan Qur'an surat lain Allah berfirman:"Kami turunkan dari Al-qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman. Sedangkan bagi orang yang dzolim (Al-Qur'an) itu hanya menambah kerugian. (Qs.Al-Isra:82)


Hati galau, hati berpenyakit saja ada obatnya apalagi hati yang plin-plan /hati yang berbolak-balik tentu ada juga obatnya.

Hati kita itu kadang sehat kadang sakit sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang artinya:" Sungguh hati anak adam (manusia) mudah berbolak-balik dari bejana apabila ia telah penuh dalam keadaan mendidih". (Hr.Ahmad)

Kita sendiri mungkin pernah merasakan bagaimana dan seperti apa yang dinamakan hati yang berbolak-balik. Mungkin sekarang mengatakan iya tapi beberapa menit kedepat mungkin mengatakan tidak, mungkin sekarang rajin sholat tepat waktu eh asoknya mungkin lalai.



Hal semacam itu disebabkan karena hati kita sedang tidak stabil atau jika hal itu terjadi bisa disebut karena kadar iman kita yang memang turun naik. Salah satu cara supaya hati kita teguh adalah berdo'a. Rasulullah mengakarkan do'a berikut: "Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ala diinik " artinya: Wahai zat yang membolak balikan hati tegihkanlah hatiku diatas agamaku. (Hr.Tirmidzi,Ahmad, Hakim dan dishohihkan oleh Adzahabi).


Dari ayat-ayat dan hadits diatas maka dapat disimpulkan bahwa salah satu obat hati adalah mengingat Allah dan Al-qur'an.


Mengingat Allah yaitu dengan berdikir, dengan mensyukuri segala karunia dan nikmat dari_Nya, dengan mentadaburi segala ciptaan_Nya.


Adapun Alqur'an bisa menjadi obat/penawar yaitu dengan cara
 -membaca lapadz beserta artinya
 -mempelajarinya
 -memahaminya
 -dan mengamalkannya


Selain itu kita juga pasti tahu dan sering mendengar bahwa ada 5 perkara obat hati yang manjur yaitu
 1.membaca alqur'an dan artinya
 2.mendirikan shalat malam
 3.memperbanyak dzikir
 4.saum sunnah
 5.bergaul dengan orang yg sholeh




#30DWC_jilid7_Squad_4_hari_ke5
#menulislah dengan hati
#jangan_bosan untuk terus memperbaiki
#torehkan_jejak fositif lewat buah pikiranmu
#IG:@nurie_nafilah
#fb:Lembayung senja
#Tweeter:@nurie_nafilah
#Telegram:@nurie17
#email:rienafilah@gmail.com
#blog: mutiarahikmahkita.blogspot.com
#nurheti_nurie_nafilah
#diedisi_mlm
#cikajang_10_Juli2017