Selasa, 01 Agustus 2017

#Penjaga Pos Bayangan saat Jurit Malam#

Jurit malam yang pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kita, jurit malam biasanya dilaksanakan saat-saat MOS (masa oreantasi siswa). Jurit malam juga biasa dilaksanakan saat pramuka, atau ada acara-acara keorganisasian yang lainnya.

Malam tadi, tepatnya tanggal 1 agustus, sekitar pukul 20.00, kami para panitia kemping menyusuri hutan dengan didampingi oleh pemandu yang tentunya sudah tahu dengan medan-medan hutan.
Sebenarnya siangnya kami sudah survei untuk pos-pos jurit malam yang akan kami tempati, namun untuk keselamatan ketika malam tadi kami tetap didampingi oleh pemandu.
Perjalanan di mulai, dengan pembacaan do'a terlebih dahulu. Sebagian dari kami ada yang mengkondisikan santriwati dan sebagian lagi pergi menuju hutan untuk menjaga pos masing-masing yang sudah disepakati sebelumnya.

Saya termasuk panitia yang kebagian tugas sebagai penjaga pos, saya diberi amanah untuk menjaga pos lima.
Kami telusuri hutan melalui jalan setapak, hutan pun jadi sedikit gemerlap dengan cahaya dari senter-senter yang kami bawa.
Pelan tapi pasti kami telusuri jalanan setapak itu dengan penuh hati-hati. Jalanan yang curam, penuh dengan semak belukar, juga jurang-jurang yang membahayakan salah satu alasan kenapa kami harus penuh dengan kehati-hatian.

Kami berjalan mulanya team, ketika sampai pada pos satu maka dua orang dari kami, kami tinggalkan di pos itu untuk menjalankan amanahnya.
Kami kembali menelusuri jalan setapak itu, berjalan terus hingga kami sampai pada pos berikutnya dan kami pun kembali meninggalkan dua teman kami di pos itu untuk mengemban tugasnya.
Berjalan-terus kami berjalan hingga sampai di pos berikutnya yaitu pos tiga dan seperti biasa kami meninggalkan teman kami untuk bertugas di pos itu. Berjalan terus dan kami tinggalkan dua teman kami di pos selanjutnya.
Pos yang diamanahi terdiri dari lima pos, dan setiap pos terdiri dari 2 teman kami, dan ada pula pos-pos bayangan di beberapa titik yang dianggap rawan atau membahayakan. Pos bayangan itu dimaksudkan untuk menjaga dan mengarahkan santri yang kemungkinan tersesat atau salah jalan.
Sementara saya sendiri mendapatkan amanah untuk berjaga di pos lima. Setibanya di pos lima, saya pun ditinggalkan oleh 3 orang teman kami.
Pos lima termasuk pos yang di anggap paling aman dan nyaman, karena posnya adalah lapangan golp yang luas nya lumayan, dan bagi saya itu memang menyenangkan namun juga bikin pusing karena saking luasnya, tetap saja mencari petunjuk jalan itu agak sedikit kikuk.
Karena saya orangnya penasaran akhirnya saya bertukar posisi dengan teman yang menjaga pos bayangan lima, saya sendiri menjaga pos bayangan itu.
Lapangannya luas dan ada juga beberapa belokan yang bisa membuat sebagian dari kita bingung.
Saya berpikir sebelum peserta datang maka saya ingin mencari jejak dulu. Berjalan terus saya berjalan sambil mencari petunjuk arahku
Ketika saya mencari petunjuk arah, tidak terasa saya sudah berjalan jauh dari pos lima, tiba-tiba dari kejauhan nampak cahaya, ada sosok bayangan hitam. Awalnya saya perhatikan dengan seksama, dan bayangan hitam itu adalah sesosok manusia.
Segera saya balik arah dan berlari mendaki ke atas, karena tanpa terasa saya sudah berjalan jauh, saya lari semampu saya.
Tapi di pertengahan jalan ada rasa penasaran, jangan-jangan itu team bayangan juga dari kita. Saya putuskan untuk turun kembali.
Ketika saya berjalan terus, saya kaget karena sosok bayangan hitam yang membawa cahaya itu jadi bertambah menjadi tiga orang.
Akhirnya tanpa mikir panjang saya pun kembali balik arah ke atas, lari sekencangnya karena saya merasa tiga sosok bayangan hitam itu seperti mengejarku, sambil berlari sesekali saya tengok ke belakang.
Tiba di atas di pos lima ternyata peserta kelompok pertama telah tiba. Tiga sosok bayangan hitam itu pun raib.
Akhirnya karena saya merasa ada petunjuk yang terbalik dan merasa tidak aman, saya putuskan untuk mendampingi kelompok pertama.
Benar saja ada petunjuk yang terbalik, petunjuk itu malah membingungkan dan mengarahkan kita masuk sungai tapi di depan sungai itu jalan buntu.
Saya pun mencoba dulu menyebrangi sungai dan ternyata memang salah arah.
Setelah itu saya kembali pada kelompok pertama yang sedang menunggu di depan.
Kita lanjutkan berjalan mencari petunjuk. Alhamdulillah masih ada petunjuk yang bisa membawa kita pada posko kita.
Sebelum sampai kita sempat tersesat sebentar, tapi di jalan Alhamdulillah ketemu satu team bayangan dari kita, dan saya pun meminta untuk bertukar posisi.
Dan saya nikmati malam tadi dilapangan sendiri, dibawah pohon dengan disinari setengah bulan purnama sehingga tidak membutuhkan cahaya senter. Kemilau bintang pun ikut menemani.
Sambil ku nikmati malam itu saya berjalan-jalan menyusuri lapangan sambil berpikir apa mungkin tiga sosok bayangan hitam itu adalah team kita.

Saya jadi ingin tertawa jika memang mereka itu team kita, pasti mereka pun tertawa ketika melihat saya lari. Saya lari bukan karena takut itu mahluq halus tapi justru saya takut mereka itu manusia.
Mikirnya aneh-aneh kalau waktu kedatangan satu sosok hitam, saya masih berani kan satu lawan satu he, tapi kalau satu lawan tiga, saya mikir-mikir dulu he.
Ya begitulah kadang kita celaka dengan rasa takut kita sendiri, dan kadang apa yang kita anggap mudah itu malah sebaliknya.
#30DWC_7_squad4
#hari_ke27
#semangaaat_menulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar