Sabtu, 02 April 2022

 Adab terhadap Al-Qur’an

By: Nurheti Nurie Nafilah, S.Pd.I


Al-Qur-an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah berupa mu’jizat yang diwahyukan kepada Rasul-Nya melalui malaikat Jibril. Didalamnya terkandung berbagai macam hal yang menjadi petujunjuk bagi umat manusia untuk menjalankan kehidupan di dunia dan juga petunjuk sebagai bekal untuk kehidupan diakhirat kelak. Al-Qur-an merupakan pedoman hidup bagi umat islam sehingga harus diperlakukan dengan istimewa, maka dari itu ada adab-adab yang perlu diperhatikan saat berinteraksi dengan Al-Qur-an.

 Menurut Al-attas secara etimologi (Bahasa) adab berasal dari abahsa arab yaitu addaba-yuaddibu-ta’dib yang artinya mendidik atau Pendidikan. Sedangkan dalam Bahasa Yunani adab disamakan dengan kata ethicos atau ethos yang memiliki arti kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos kemudian berubah menjadi etika, (Nasir dalam Ismail, 2021). 

Dalam sebuah hadits yang diriwaytakankan oleh Al-Tabrani dikatakan bahwasannya Rasulullah bersabda yang artinya:

“Tiada warisan yang terbaik yang diberikan orang tua kepada putranya dibandingkan adab yang baik.”

Dalam pengertian lain dinyatakan al-Asqolani dalam Hidayat (2018) bahwa adab itu adalah mengamalkan segala perkara yang dipuji baik perkataan maupun perbuatan dan Sebagian ulama menggambarkan bahwa adab adalah menerapkan akhlaq yang mulia.”

Dari pengertian adab di atas setidaknya bisa ditarik kesimpulan bahwa adab adalah suatu tindakan yang baik yang dilakukan lewat perbuatan maupun perkataan. Jika dikaitkan dengan adab terhadap AL-Qur’an maka sebagai seorang muslim yang beriman tentunya harus memperlakukan atau berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan baik.

Adapun beberapa adab terhadap Al-Qur’an menurut Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitabnya  Minhajul Muslim yaitu dibagi kedalam tiga bagian. Bagian pertama adalah adab terhadap Al-Qur’an yang berkaitan dengan jasmani yaitu adanya berwudhu, membacanya dengan tartil, membaguskan bacaannya dengan suara yang indah. Adab yang kedua yaitu berkaitan dengan sikap batin yaitu khusu dan khidmat saat membacanyadiantaranya dan mencerminkan sifat-sifat ahli Al-Qur’an. Yang ketiga yaitu adab yang berkaitan dengan pemikiran yaitu dengan cara mentadaburi (melihat/memperhatikan) dan mentafakuri  (memikirkan) Al-Qur’an (Amalia, 2019)

Diantara adab yang lainnya adalah:

Memperbaiki bacaan Al-Qur’an (Tahsin)

Dalam  hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah bahwasannya Rasulullah bersabda:

“Orang yang membca Al-Qur’an  dan pandai melantunkannya, maka akan Bersama para malaikat yang mulia dan taat, Adapun orang-orang yang membaca Al-Qur’an dengan terputus-putus karena kesulitan dalam membacanya, maka dia mendapatkan dua pahala.” (H.R. Bukhari dan Muslim). 

Membacanya (Tilawah)

Dalam Qs.Fathir:29 Allah telah menjelaskan keutamaan dari membaca Al-Qur’an yaitu Allah berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafakahkan Sebagian dari rezkinya yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”

Dalam hadist  dari Umamah dikatakan bahwasannya dia pernah mendengar Rasulullah bersabda:

“Bacalah Al-Qur’an karena ia akan dating pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada orang yang membacanya.” (Hr.Muslim)

Menurut Hidayatullah (2007) dalam Mahdali (2020) dinyatakan bahwa pada saat membaca Al-Qur’an ada beberapa adab yang harus diperhatikan diantaranya yaitu: bersih dari najis, berwudhu, menghadap kiblat, mengawalinya dengan bacaan ta’awudz dan basmallah, membacanya dengan tenang dan tartil, niat hanya karena Allah, melakukan sujud tilawah ketika membaca ayat sajdah, berusaha memahami bacaan, mengagungkan dan mengesakan Allah.

Ad-daib dalam bukunya yang berjudul “Proyek anda menjadi pribadi qur’ani” hal 122 menyatakan bahwa membaca Al-Qur-an itu tidak boleh sambal main-main atau bersenda gurau sebab dengannya bisa jadi malah mendapat kerugian.

Dikuatkan oleh Firman Allah dalam QS. Al-Isra ayat 82 yang artinya:

“dan Kami turunkan Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur-an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim  selain kerugian.”

Adapun yang dicontohkan oleh Rasululah saat membaca Al-Quran adalah: pertama; membaca tasbih ketika melewati ayat tasbih, kedua; berdo’a dan beristigfar ketika melewati ayat do’a dan istigfar, ketiga; ketika melewati ayat yang berisi harapan maka dianjurkan memohon, keempat yaitu ketika lewat pada ayat yang meakutkan hendaklah memohon perlindungan, kemudian selanjutnya yaitu dianjurkan menangis saat membacanya, hal tersebut sesuai dengan sabdanya:

“Bacalah Al-Qur’an dan menangislah, jika tidak mampu menangis, maka berusahalah untuk menangis.”

mentadaburi ayat Al-Qur’an

Dalam Qs. Shad ayat 29 Allah berfirman yan artinya:

“ini adalah sebuah kitab  yang penuh dengan berkah, kami turunkan kepadamu supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-NYA dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.”

mengamalkan atau mengaplikasikannya (Tathbiq)

menghafalnya (Tahfidz)

Rasulullah bersabda:

“Jagalah Al-Qur’an! Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya Al-Qur’an ini lebih cepat hilang  dari ingatan daripada lepasnya kendali dari unta.”

menyampaikan (Tablig)

Dari Utsman bahwasannya Rasulullah bersabda:

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Hr. Bukhari)

membaguskan bacaan Al-Qur’an

Mengenai hal ini para ulama berbeda pendapat, diantaranya Imam Malik dan mayoritas ulama tidak menyukai bacaan yang dilantunkan dengan irama karena merusak karateristik huruf-huruf Al-Qur’an  dan akan menghilangkan sikap khusu dan tadabur. Sedangkan Imam Hanafi memperbolehkannya selama membacanya sesuai dengan kaidah tajwid ( Ad-daib, hal 126-127)













Referensi

Amalia Suci, (2019), Adab Terhadap Al-Qur’an Prepektif Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tarbiyah dan Keguruan

Hidayat Syarif, (2018), Pendidikan Berbasis Adab Menurut A. Hasan, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol XV, No 1.

Ibrahim Ad-dib, 2007, Proyek Anda Menjadi Pribadi Qur’ani, Nakhlah Pustaka, Pondok Bambu Jakarta,116-137

Khadijah Siti, (2021), Konsep Adab Pendidikan Islam KH. Hasyim Asy-ari, Vol 1, No 4.

Mahdali Fitriyah, (2020), Analisis Kemampuan Membaca Al-Qur’an Dalam Prespektif Sosiologi Pengetahuan, MASHDAR: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Hadits, Vol 2, No 2

Dr. Mustafa Said Al-Khin dkk, (2020),  IMAM NAWAWI; Syarah dan Terjemah Riyadhus Shalihin, Al-ithishom;cahaya umat, Jakarta Timur, hal 229-254

Syarjaya E. Syabili, (2018), Interaksi Dengan Al-Qur’an, MUAMALATUNA, Vol 10, No 2.


Jumat, 18 Desember 2020

Belajar Ngeblog Bareng Mba Naqiyyah Syam

Hai-Hai ketemu lagi sama aku si gadis lembayung senja, duh sudah lama nih gak nulis di blog, padahal aku ngeblog sudah dari tahun 2014 lho, tapi semangatnya naik turun.

Kalau lagi semangat nulis nih yah si aku bisa nulis tiap hari, idenya ada aja, tapi kalau lagi nurun semangatnya, idenya suka ngilang dicari-cari sampe di ubek-ubek juga kagak nemu kalau lagi gak semangat.

Sebenarnya sih selain karena lagi kurang ide tapi si aku juga lagi fokus nulis di paltform lain jadi akhirnya blognya terabaikan, duh kasian yah blogku, kalau dia bisa ngomong mungkin dia akan bilang " ku menangis" sambil mewek karena merasa diduakan, untungnya blog itu gak bisa ngomong jadi adem-adem aja nih telinga hehe....

Di saat butuh ide tiba-tiba ada yang ngasih pamplet donk lewat pesan Whatshap tentang dunia bloger, pas aku baca wah langsung semangat 45 lah si aku, langsung lah daftar buat ikut acara zoom bareng Mba Naqiyyah Syam. Mba Naqiyyah sebagai pembicara di acara kelas online dengan tema Menghasilkan Uang Dari Blog.

Ceritanya berhasilah saya daftar jadi peserta, dan tentunya banyak ilmu yang saya dapatkan dari Mba Naqiyyah sebagai pemateri, diantaranya bagaimana cara mengelola blog yang baik dan trik supaya ngeblog bisa menghasilkan uang, uwuuuu banget kan saat pandemi kaya gini terus bisa menghasilkan uang dari blog. Tapi tidak semudah itu perguso karena membuat blog yang mampu menghasilkan kepingan-kepingan rupiah itu butuh perjuangan juga dan yang terpenting keistiqomahan lho gaesss.

Memang ya yang namanya istiqomah itu sesuatu pisan deh, ngomongmah sih gampang tapi prakteknya cin, tapi ya sudahlah yang terpenting kita berusaha supaya bisa istiqomah dalam kebaikan.

Dari ’Aisyah, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ


”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.(Hr.Muslim).

Nah kan jadi kemana-mana he...tapi nyambung kan yah, pokoknya setelah ikut kelas online bareng mba Naqiyyah jadi ada lagi benih-benih semangat yang sempat layu itu. Oh iya selsai acara kelas online kami sempat berfhoto juga dong, kapan lagi bisa fhoto bareng sama Mba  Naqiyyah dan teman-teman sehobi kaya gini, Terimaksih teman-teman.



#KelasOnlineBlog

#FlpBandarLampung



Kamis, 03 Oktober 2019

Khasiat Daun kelor

Dunia tak selebar daun kelor, ah pepatah itu tentu saja sudah begitu ramah ditelinga kita, namun kali ini saya bukan ingin membahas tentang sebuah arti melainkan lebih dari sekedar itu.

Kali ini saya ingin membagikan manfaat daun kelor, berdasarkan pengalaman sendiri dan juga teman-teman yang lain, ok langsung aja simak yuuu

1. Untuk mengatasi gatal-gatal, seperti;ruam merah, biduran, campak, dan sejenisnya
-Ambil daun kelor secukupnya(-+3-4 tangkai)
-cuci daun kelor
-setelah dicuci, preteli atau lepaskan daun2 kelor dari rangkainya(enggak juga gak apa2)
-setelah dipreteli, masukan daun kedalam wadah atau panci
-lalu tambahkan air secukupnya(sesuai kebutuhan)
-setelah ditambah air, rebus daun kelor itu sampai mendidih
-setelah mendidih, matikan kompornya ya😂
-lalu tuangkan air rebusan itu kedalam ember (boleh disaring atau tidak juga tidak apa2)
-setelah dimasukan kedalam ember, campur dengan air dingin sampai terasa hangat
-lalu air rebusan yang hangat, yang sudah dicampur air dingin itu gunakan untuk mandi
Nb: gunakan air rebusan daun kelor untuk mandi, dan lakukan sebanyak 2x sehari, lakukan sampai gatal2nya menghilang, kalau dari pengalaman kurang dari tiga hari, gatal2 nya sudah reda.

2. Untuk Promil

-ambil daun kelor secukupnya -+1-2 tangkai
-cuci daun kelor
-setelah dicuci, preteli daun kelor
-setelah itu, masukan kedalam panci
-tambahkan air -+3 gelas atau 600 cc
-rebus hingga air tersisa -+1 gelas
-setelah air tersisa -+1 gelas, matikan kompornya ya gan😂
-lalu tuangkan air rebusan kedalam gelas san dinginkan
-setelah dingin air rebusannya diminum gan
-baiknya minum air rebusannya sebanyak 2x sehari, yaitu pagi dan pas mau tidur

Selamat mencoba

Yang menyembuhkan hanyalah Allah, tetaplah langitkan do'a dan pijakkanlah kaki dengan bijak untuk berikhtiar.

Oh ya man teman bagi yang belum tahu bentuk daun dan pohon kelor bisa di cek di IG saya ya

@nununa07 

Selasa, 23 Oktober 2018

#commuter line#1#Keberangkatan


Commuter line#1#Keberangkatan

Sore di hari libur, tepatnya hari sabtu, saya, suami dan sepupu beserta temannya😆 adik sepupu dari suamiku yang otomatis jadi sepupuku juga, jalan-jalan ke kotu alias kota tua. Sepupuku belum tahu kotu, makanya kami memutuskan mengisi hari libur di Sana.


Ba'da asar kami berangkat menuju stasiun Bojong Gede, suasana di Stasiun hampir sama seperti stasiun-stasiun yang lainnya, yaitu ramai dengan para pedagang, lebih mirip pasar, ada macam-macam jajanan dan barang yang dijajakan di Sana.


Sesampainya di Stasiun, suami saya membeli 4 tiket dengan tujuan bojong gede-Kotu, setelah tiket ada ditangan suami, suami pun membagikan pada saya dan sepupu.
Untuk sampai di tempat comuterline yang kami tuju, kami harus melewati dulu tangga-tangga dibawah tanah alias terowongan dibawah rel.


Jarak yang dekat jadi serasa jauh dengan adanya terowongan itu, padahal tinggal nyebrang saja, tapi itu sudah jadi aturan pihak comuterline demi keamanan para pengunjung, ada pengecualian buat ibu hamil, ibu-ibu yang sudah sepuh dan yang tidak bisa jalan jauh.


Apasalahnya kita mengikuti aturan itu, karena pasti ada kebaikan pada aturan yang dibuat itu. Meskipun kadang-kadang mengeluh kecapean dan kesal kalau comuterline yang mau kita tumpangi keburu jalan saat kita melintasi terowongan itu, tapi ya tidak apa-apalah comuterline satu pergi masih ada commuterline-commuterline yang lain, dan pada saat seperti inilah kesabaran kita diuji, karena kadang butuh cukup waktu yang lumayan untuk menunggu comuterline berikutnya menuju arah yang sama.


Dari Bojong gede ke Kotu lumayan jauh kami butuh waktu kurang lebih 2 jam untuk samapai ke Kotu. Setelah kami berhasil melewati terowongan itu, kami duduk sejenak menunggu commuterline tujuan kami, sejurus kemudian yang kami tunggupun datang, tanpa menunggu waktu lama, semua penumpang yang menunggu termasuk kami langsung berhamburan naik dengan segera ke commuterline.


Commuterline yang kami tumpangi ternyata penuh dan terpaksalah kami harus berdiri, ya mau gimana lagi duduk dilantainya kan dilarang hehe.


Suami saya memilih berdiri didekat pintu, ditangannya dibukanya sebuah buku, ya sudah biasa suamiku kalau pergi selalu membawa buku katanya sih buat ngilangin bosen kalau dijalan. Saya berdiri tidak jauh darinya dan sepupu kami berayukur mereka mendapatkan tempat duduk setelah berdiri beberapa saat.


Stasiun demi stasiun kami berharap semoga ada yang turun, namun ternyata lama tidak ada yang turun, setelah belasan stasiun terlewat barulah saya dan suami mendapatkan tempat duduk, meskipun tinggal sebentar lagi kota tujuan kami, tapi lumayanlah bisa mengobati rasa pegal kami yang dari lama berdiri.


Kurang lebih kami harus melewati 21 stasiun supaya bisa ke Kotu, setiap distasiun comuterline berhenti sejenak untuk menurunkan dan menaikan penumpang, ketika mau sampai disatu stasiun petugas commuterline menyerukan nama stasiun yang akan dilewati dan mengatakan " periksa kembali barang bawaan anda, jangan samapai barang bawaan anda tertinggal digerbong Kereta, terima kasih sudah menggunakan jasa commuterline.


Setelah sampai distasiun diserukan lagi"hati-hati pintu akan dibuka, kepada para penumpang harap memberikan dulu jalan bagi penumpang yang turun, perhatikan celah peron, dan sebentar kemudian hati-hati pintu akan ditutup".


Untuk sampai di jakarta kota  kami harus singgah beberapa saat di stasiun-stasiun untuk menaikan atau menurunkan penumpang,  dari mulain stasiun Bojong Gede (BJD) kurang lebih kami akan melewati 21 stasiun supaya kami bisa samapai di jakarta kota, stasiun yang kami lewati diantaranya adalah:


Citayam (CTA) - Depok Lama (DP)- Depok Baru (Debar/DPB) - Pondok Cina (Pocin/POC) - Universitas Indonesia (UI)- Universitas Pancasila (UP) - Lenteng Agung (LA/ LNA) - Tanjung Barat (TNT)- Pasar Minggu (PSM) - Pasar Minggu Baru (PSMB) - Duren Kalibata (DRN) - Cawang (CW) - Tebet (TEB) - Manggarai (MRI) - Cikini (CKI) - Gondangdia (GDD) - Gambir [tidak berhenti/melintas langsung] (GMR) - Juanda (bukan janda/ JUA) - Sawah Besar (SW) - Mangga Besar (MGB) - Jayakarta (JYK), nah setelah stasiun Jayakarta barulah kita  menuju stasiun tujuan kita, yaitu Jakarta Kota (JAK).


#Tantangan_40HariMenulis
#TulisanKe4_HariKeSekian hehe🙏✌
#biarkan_pena_bicara_disaat_lisan_kelu_untuk_bercerita
#Lembayung_Senja
#Salam_Persaudaraan
#Salam_Literasi

Jumat, 12 Oktober 2018

#Tantangan Nulis 40 Hari#Tulisan ke 3


Nge-Mc Perdana bareng si Doi


Adalah saya seorang teman yang ingin menjadi teman yang baik. Saat ku buka pesan di whatshap, saya melihat pemandangan yang lucu, ya lucu bagiku saat itu, saya merasa lucu dengan pesan salah satu temanku. Saya baca dengan seksama pesan itu, kurang lebih berisi permintaan supaya saya bisa jadi MC diacara akad nikahnya.


Saya tak serius menanggapinya, saya jawab sekenanya" silahkan japri dulu dia". Dia yang saya maksud adalah yang akan jadi teman buat nge-MC. Ternyata si dia mengiyakan, maka saya kembali menanggapi dengan biasa saja.


Bagiku aneh masa minta saya jadi MC, secara itu acara resmi dan saya belum pernah memandu acara resmi semacam itu.
Saya pikir itu hanya candaan, tapi saat teman saya itu japri yang akan jadi fartner saya, saya menangkap itu serius. Jujur saya merasa senang, berarti temanku itu mempercayai saya untuk ikut dalam acaranya, tapi saya juga cemas, takut saya malah membuat kacau acara itu, acara yang sakral, ah jadi serba salah saya saat itu.


Tapi saya menangkap beberapa kemungkinan kenapa teman saya mempercayai saya untuk jadi MC di acara akad nikahnya, kemungkinan pertama karena melihat kemampuan publik speaking yang dimiliki fartner saya, tiada lain tiada bukan fartner saya itu adalah suami saya sendiri. Kemungkinan kedua karena teman saya ingin memberikan kesan terhadap saya untuk perpisahan, karena setelah teman saya akad, dia akan meninggalkan pesantren tempat kita mengabdi untuk waktu yang tidak terbatas, mungkin untuk selamanya, karena setelah akad temanku itu akan ikut beserta suami.


Sedih jadinya saat tahu temanku akan pergi, tapi ya mau gimana lagi, inilah hidup, ada pertemuan ada juga perpisahan, hal semacam itu sudah sunatullah.


Akhirnya saya so so an menyanggupi permintaan temanku itu, padahal serius saya belum pernah memandu acara prosesi akad nikah. Meskipun dua hari sebelum acara, kami (saya dan suami) sempat kepikiran  untuk membatalkan permintaan itu, saat itu kami khususnya saya merasa cemas kalau-kalau acaranya kacau gara-gara kami yang belum berpengalaman. Namun akhirnya niat itu kami urungkan karena berbagai pertimbangan.


Sebenarnya yang belum berpengalaman itu saya, kalau suami, insyaallah saya percaya dia bisa menghandle acara-acara semacam itu.
Dengan saling menguatkan, akhirnya kami maju jadi MC di acara prosesi akad nikah temanku itu, tentu saja dengan perjuangan, kita harus pulang malam-malam demi mendapatkan kejelasan untuk acara, kami harus banyak bertanya tentang hal-hal terkait acara.


Begitulah seorang MC harus mampu komunikasi setiap saat, saat acara belum dimulai harus banyak nanya pada para panitia, supaya acaranya bisa lancar, lalu ketika acara harus bertanggung jawab dan memastikan acara berjalan lancar.


Tibalah hari itu, hari dimana temanku itu akan mengucap janji suci, hari yang sakral yang akan dikenang sepanjang sejarah hidupnya, ya hari akad nikah temanku pun tiba. Semua panitia terlihat sibuk dengan tugasnya masing-masing, ada yang sibuk bolak-balik membawa kantong kresek berisikan makanan buat sarapan, ada yang sibuk menata kamera, ada yang sibuk merapikan meja, ada yang sibuk memasak, ada yang sibuk memarkirkan kendaraan, ya semua sibuk penuh suka dan cita.


Tibalah kami untuk memasuki aula untuk memandu acara prosesi akan nikah, kami membacakan skrip sesuai dengan narasi yang sudah kami buat, bergantian kami membacakannya dengan khusu, takut-takut ada yang terlewat. Acara demi acara akhirnya telah usai dan kami pun mengakhiri dengan salam. Acaranya alhamdulillah berjalan dengan lancar.


Tiba-tiba saya merasa kalau diakhir acara ternyata ada beberapa hal yang salah ucap, saya minta maaf pada suami, karena saya mungkin membuatnya malu karena harus Nge-Mc bareng sama saya yang kurang berpengalaman, tapi saya terkagum dengan jawaban suami saya, suami saya menjawab"tidak mengapa, abang tadi yang salah".


Terimakasih suamiku, karena baru kali ini saya nge-Mc begitu santai dan merasa tenang, karena setiap saya mulai merasa gugup, engkau selalu menguatkan dengan kata-kata bijakmu, saat saya merasa ada yang salah, maka engkau kembali mengingatkan.


Jujur saya berterimakasih padamu wahai suamiku, kau tau?...biasanya kalau saya jadi Mc, kalau saya merasa ada yang salah paling saya menyalahkan diri dan memaki diri sendiri, dan tidak sedikit kadang saya tidak tahu letak salah saya dimana.


Itu terjadi karena mungkin orang lain tidak peduli pada kesalahanku itu, atau mungkin mereka segan untuk mengoreksi atau bahkan mereka juga sama sepertiku, tidak tahu dimana letak salah itu.


Maka dengan hal itu, tidak jarang saya melakukan kesalahan yang sama saat jadi Mc.
Tapi denganmu eaaaa......saya diingatkan dan dikuatkan, jadi semacam ada rasa ingin tumbuh bersama.


Maaf saya belum bisa fokus untuk tantangan 40 hari menulis
ini baru tulisan ke 3🙏🙏🙏

Minggu, 30 September 2018

#Bahagia versi Aku#


Kebahagiaan
-Apa sih kebahagiaan itu?
-Kenapa banyak orang yang mencarinya?
-Lalu dimanakah kebahagiaan itu?
-Bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan itu?


Ketika membaca atau mendengar kata kebahagiaan maka Pertanyaan-pertanyaan diatas, pasti pernah singgah dipikiran kita, ya minimal ada satu diantara pertanyaan diatas.
Jika demikian, saya akan mencoba menjawabnya dengan apa yang saya rasakan, karena saya menulispun karena rasa, ya lagi-lagi ini soal rasa, karena rasa dan hati itu tidak bisa dipisahkan.


Saya merasa kalau menulis itu menyenangkan dan membuat hati saya ikut bersuara, maka dengan rasa dan suara hati munculah rangkaian-rangakaian kata. Kembali ke topik, yaitu kebahagiaan, bagi saya bahagia itu ketika kita bisa memaafkan kesalahan diri sendiri juga kesalahan orang lain, kenapa saya bahagia?, karena hal itu betapa tidak mudah untuk didapat, butuh perjuangan yang melelahkan hati dan pikiran kita, butuh kesabaran yang luar biasa, butuh kekuatan untuk melawan ego, butuh sensitifitas yang tinggi.


Kebahagiaan itu adalah rasa nyaman, ketika diri bisa berdamai dengan diri sendiri, dan bisa melihat orang tersenyum, atau lebih tepatnya bisa sama-sama tersenyum maka itulah kebahagiaan.


Banyak orang sibuk, katanya mencari kebahagiaan, ada yang bekerja tanpa kenal lelah dan waktu, ada yang belajar terus supaya mendapatkan nilai yang bagus.


Tapi dengan itu semua ada hampa, ada ruang yang kosong. Ketika yang bekerja terus menerus itu jatuh miskin maka hilanglah kebahagiaan itu, ketika pelajar pandai itu mendapat nilai jelek, maka bersedihlah dia.


Semua orang sibuk mencarinya, padahal bahagia itu tidak jauh-jauh, kebahagiaan itu bukan terletak pada harta, pangkat, jabatan atau rupa.


Kebahahagiaan itu dekat kawan.
Letak kebahagiaan itu sendiri adalah ada pada hati kita, bagaimana kita bisa memanage hati kita, apakah kita akan membiarkan hati kita keruh dengan noktah-noktah hitam keangkuhan, atau kita berdamai dan memaafkan kesalahan silam dan menggantinya dengan semangat-semangat baru.


Itulah letak kebahagiaan ada pada hati kita, dan juga syukur kita. Dengan memaafkan maka seketika hati menjadi damai, semua terasa begitu ringan, pikiran kita tenang.
Maka memaafkan bagiku adalah kebahagiaan.


apakah memaafkan itu mudah?, tentu saja itu butuh proses yang berliku, terlebih bagiku yang orang bilang saya ini susah move on alias susah memaafkan, makanya ketika bisa memaafkan itu adalah sebuah kebahagiaan bagiku.


#Day 2, Tntangan_Berkarya_Lewat_Aksara
#salam literasi
#salam persaudaraan
#@nununa07
#JikaCita-citaBisaAkuGapaiDenganMenuangRasaLewatAksara ra, maka aku akan terus menuangkannya.

Kamis, 27 September 2018

#Ukhuwah

Bismillah.....
Hmm...saya yakin kata ukhuwah itu sudah banyak yang tahu, minimal pernah mendengarnya, di zaman milenial gini tidak ada yang mustahil, semua mudah saja dicari kalau kita mau, termasuk tentang arti ukhuwah


Baiklah, mari kita kembali mencari tahu apa sih yang dimaksud dengan ukhuwah itu.
Setelah kita mengetahui pengertian Ukhuwah, mari kita cari tahu kembali tentang rukun ukhuwah.


Rukun Ukhwah


1. Ta'aruf yang artinya perkenalan, orang bilang tak kenal maka ta'aruf hehe, supaya ukhuwah kita lebih greget, maka kita harus kenal.


Ukhuwah itu memang tidak terbatas hanya pada orang yang kita kenal, ukhuwah itu luas, menyeluruh. Namun alangkah baiknya kita kenal pada saudara kita supaya nilai ukhuwahnya lebih terjalin dan terjaga dengan baik.


Bahkan saking pentingnya ta'aruf, Allah berfirman dalam QS AL HUJURAT:13, yang artinya:


"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."


2.Tafahum, yang artinya saling memahami, jika kita sudah kenal, maka kita maju ketahap berikutnya untuk saling memahami, baik memahami apa-apa yang disukai, atau pun memahami apa-apa yang tidak disukai.


Memahami keadaannya, saling toleransi dengan kekurangan dan kelebihan yang ada, saling mendukung dalam kebaikan.


3.Ta'awun, artinya saling tolong menolong
Allah Berfirman dalam Qs.Almaidah:2, yang artinya:


"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya"


Tahapan berikutnya adalah saling tolong menolong, sebagaimana Firman Allah diatas,  tentu saja tolong menolong disini adalah dalam kebaikan, kalau dalam kejahatan namanya bukan tolong menolong tapi saling menjerumuskan.


4. Takaful, artinya saling membebani, dalam artian  saling membebani dlm hal kebaikan, tdk hanya menasehati tapi diatas itu...menegur, tapi teguran itu tdk membuat keduanya tersinggung karena sdh ada kesepkatan yang terjalin, maka dalam takaful ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:


a. Ketika ada diantara kita yang salah maka cek dulu kebenarannya, cari tahu info yang baik, akurat dan lengkap


b. Jika sudah jelas, misal kesalahan itu tidak terbukti, maka kita minta maaf. Jika kesalahan itu memang benar adanya maka kita jangan langsung menghakimi melainkan kita tabayun dulu, cari tahu atau tanyakan penyebab kesalahan itu terjadi.


c. Nah jika sudah tabayun maka tugas kita ya menasehati dengan cara yang baik tentunya, jika nasehat kita tidak diterima maka kita do'akan, alhamdulillah kalau nasihat kita bisa diterima.


5. Itsar, nah ini ukhwah tingkat tinggi, dimana kita lebih mengutamakan saudara kita daripada diri kita sendiri. Kalau pun belum sampai ketahap ini tingkatan ukhuwah kita minimal kita Ta'aruf, Tafahum dan dan Ta'awun dan berjuang untung sampai pada Takaful hingga itsar.


Adapun mengenai itsar ini Allah telah Firmankan dalam Qs.Al-Hasyr ayat 9(pen-baca sendiri ya).


Tetkait itsar ini pun dibolehkannya kita mendahulukan orang lain atas kita adalah dalam perkara-perkara muamalah bukan perkara-perkara ibadah. Dalam perkara-perkara ibadah maka justru kita harus mengutamakan diri sendiri, misal ketika waktu sholat tahajud, baiknya sebelum kita membangunkan yang lain maka kita terlebih dahulu yang harus sholat.


#Day 1, 40_Hari_Tantangan_Berkarya_Dalam_Aksara
#Lembayung_Senja
#@nununa07
#salam_Literasi
#salam_Persaudaraan
#jika kata tak mampu diucap maka rangkailah lewat aksara